Pada Kamis, 10 April, data yang dirilis oleh London Metal Exchange (LME) menunjukkan bahwa saham inventaris aluminium asal Rusia di gudang yang terdaftar di LME meningkat dari 75% pada Februari menjadi 88% pada Maret, sementara saham inventaris aluminium asal India turun dari 24% menjadi 11%.
LME melarang logam yang diproduksi oleh Rusia setelah 13 April 2024, memasuki sistem penyimpanannya untuk mematuhi sanksi yang diberlakukan oleh AS dan Inggris karena operasi militer khusus Rusia terhadap Ukraina pada 2022. Namun, logam yang diproduksi sebelum tanggal tersebut tetap dapat diperdagangkan.
Hingga akhir Maret, inventaris aluminium asal Rusia yang tersedia atau terdaftar meningkat menjadi 200.700 ton, dibandingkan 155.125 ton pada akhir Februari.
Data menunjukkan bahwa inventaris aluminium asal India berkurang dari 49.400 ton menjadi 25.050 ton.
Saham inventaris tembaga asal Rusia di gudang LME meningkat dari 37% menjadi 54%, dengan jumlah yang relatif stabil sebesar 59.950 ton, sementara inventaris tembaga asal China berkurang dari 80.950 ton menjadi 45.325 ton.
Hingga akhir Maret, inventaris nikel asal China yang tersedia menyumbang setengah dari saham gudang LME.



