Minggu ini, harga kobalt sulfat mengalami kenaikan moderat, sementara harga nikel sulfat relatif stabil, dan harga litium karbonat terus menunjukkan tren naik.
Belakangan ini, harga litium karbonat sangat dipengaruhi oleh sentimen pasar, meskipun tidak ada perubahan signifikan dalam fundamental penawaran dan permintaannya. Menyusul kenaikan harga garam litium, harga black mass (dari baterai LFP) per titik litium juga meningkat minggu ini. Perusahaan daur ulang hulu, setelah mengamati dinamika penawaran-permintaan dan lanskap kebijakan untuk litium karbonat, memiliki pandangan yang relatif optimis terhadap harga di masa depan. Meskipun harga telah disesuaikan seiring dengan perdagangan berjangka, momentum kenaikan tetap kuat. Mengambil contoh black mass dari limbah elektroda baterai LFP, harga saat ini berkisar antara 3.750 hingga 3.950 RMB per titik litium, menandakan peningkatan dibandingkan minggu sebelumnya. Untuk black mass dari limbah baterai ternary, koefisien pemulihan saat ini untuk nikel dan kobalt berada di kisaran 75,5–77,5%, naik 0,25% dibandingkan minggu lalu, sementara koefisien litium tetap stabil di 73–75%. Hal ini terutama disebabkan oleh kenaikan harga kobalt sulfat yang berlanjut minggu ini: sebagian besar perusahaan memegang persediaan kobalt yang relatif terbatas, dan setelah menghabiskan stok lama, mereka terpaksa membeli bahan baru dari smelter, sehingga mendorong kenaikan harga. Kenaikan biaya kobalt sulfat dan litium karbonat secara bertahap diturunkan ke sektor daur ulang baterai ternary dan lithium kobalt oksida, menyebabkan peningkatan baik dalam koefisien pemulihan maupun harga black mass dari baterai ternary dan lithium kobalt oksida.



