Harga lokal akan segera diumumkan, harap ditunggu!
Tahu
+86 021 5155-0306
bahasa:  

Goldman Sachs Peringatkan: Konflik Timur Tengah Tingkatkan Risiko Pasokan Minyak Mentah, Minyak Mentah Brent Bisa Melonjak hingga $110 per Barel

  • Jun 23, 2025, at 1:17 pm

Pada hari Minggu, waktu Timur, Goldman Sachs menyatakan dalam sebuah laporan bahwa pasokan energi global menghadapi risiko yang semakin meningkat.

Goldman Sachs menyatakan kekhawatiran yang besar atas kemungkinan gangguan pasokan di Selat Hormuz, dengan mencatat bahwa setiap gangguan atau pengurangan pasokan akan menyebabkan lonjakan tajam harga minyak dan gas alam.

Apakah Selat Hormuz menghadapi krisis penutupan?

Menurut laporan media yang komprehensif, termasuk CCTV News, Kowsari, anggota Komisi Keamanan Nasional dan Kebijakan Luar Negeri Parlemen Iran, baru-baru ini menyatakan bahwa Parlemen Iran telah menyimpulkan bahwa Selat Hormuz harus ditutup, tetapi keputusan akhir terletak pada Dewan Keamanan Nasional Tertinggi Iran.

Selat Hormuz, yang menghubungkan Teluk Persia dan Samudra Hindia, adalah rute pengiriman global yang sangat penting, yang sering disebut sebagai "katup minyak dunia" dan "katup utama gudang minyak Timur Tengah." Saat ini, sekitar seperempat perdagangan minyak dunia melewati Selat Hormuz.

Goldman Sachs percaya bahwa bahkan jika Selat Hormuz tidak sepenuhnya ditutup, pengurangan lalu lintas saja akan mendorong harga minyak naik tajam.

Di tengah kekhawatiran yang dipicu oleh konflik Timur Tengah, minyak mentah Brent telah melonjak sebesar 20,6% menjadi 76,9 dolar AS per barel bulan ini, mencapai level tertinggi baru sejak Februari tahun ini.

Goldman Sachs memperkirakan bahwa jika lalu lintas minyak melalui Selat Hormuz berkurang setengahnya pada bulan pertama dan tetap 10% lebih rendah selama 11 bulan berikutnya, harga minyak mentah Brent dapat mencapai puncaknya sebesar 110 dolar AS per barel untuk sementara waktu.

Risiko Pengurangan Pasokan Minyak Mentah Iran

Selain itu, perusahaan tersebut menunjukkan bahwa jika produksi minyak mentah harian Iran berkurang sebesar 1,75 juta barel, harga minyak mentah Brent dapat mencapai puncaknya sekitar 90 dolar AS per barel.

Goldman Sachs menyatakan bahwa meskipun mereka masih berasumsi tidak ada gangguan signifikan dalam pasokan minyak dan gas alam, tidak dapat disangkal bahwa risiko penurunan pasokan energi telah muncul, sementara risiko kenaikan harga energi juga telah meningkat.

Saat ini, platform prediksi terenkripsi Polymarket menunjukkan bahwa pasar sekarang memperkirakan kemungkinan tinggi Iran akan mengganggu Selat Hormuz pada tahun 2025.

Goldman Sachs juga memperkirakan bahwa konflik di Timur Tengah dapat berdampak pada pasar gas alam (TTF) dan LNG Eropa. Jika terjadi gangguan pasokan dalam skala besar, harga TTF bisa mendekati €74 per megawatt jam. Pada Jumat lalu, TTF dipatok sekitar €40,93 per megawatt jam, yang berarti bahwa Goldman Sachs memperkirakan TTF memiliki potensi kenaikan hingga 80%.

  • Berita Pilihan
Obrolan langsung melalui WhatsApp
Bantu kami mengetahui pendapat Anda.