Harga lokal akan segera diumumkan, harap ditunggu!
Tahu
+86 021 5155-0306
bahasa:  

【Analisis SMM】Tinjauan Mingguan Pasar Nikel Indonesia - 13 Juni

  • Jun 13, 2025, at 6:01 pm
  • SMM
Minggu ini, harga bijih nikel limonit Indonesia mengalami kenaikan. Harga NPI masih menghadapi tekanan dari pasar baja tahan karat

Bijih Nikel

"Harga Bijih untuk Hidrometalurgi Kembali Melonjak, Menandakan Ketegangan Pasar Baru"


Minggu ini, premi utama untuk bijih nikel laterit domestik Indonesia tetap stabil pada kisaran USD 26–28/ton basah. Untuk bijih untuk pirometalurgi, SMM melaporkan bahwa harga pengiriman untuk bijih nikel laterit 1,6% adalah USD 54,3–57,3/ton basah, tidak berubah dari minggu lalu. Sedangkan untuk bijih untuk hidrometalurgi, harga pengiriman untuk bijih nikel laterit 1,3% naik menjadi USD 26–28/ton basah, meningkat USD 1/ton basah dari minggu lalu, atau naik 3,8%.

  • Bijih untuk Pirometalurgi

Di sisi penawaran, musim hujan terus menjadi faktor utama yang menyebabkan kurangnya pasokan bijih saprolit, berdampak buruk pada produksi dan transportasi. Menurut beberapa perusahaan pertambangan Indonesia, hujan deras yang terus-menerus telah sangat mengganggu operasi, sehingga menyebabkan kekurangan pasokan bijih terus berlanjut. Selain itu, beberapa perusahaan pertambangan belum menerima persetujuan untuk kuota RKAB (Rencana Kerja dan Anggaran) tambahan mereka, yang lebih lanjut membatasi penjualan bijih nikel di pasar.

Di sisi permintaan, menurut Indeks Siklus Persediaan SMM untuk bijih nikel pirometalurgi Indonesia, rata-rata persediaan di pabrik peleburan pirometalurgi meningkat pada bulan Mei dibandingkan dengan bulan April, mencapai rata-rata 2,2 bulan. Akibatnya, sentimen pembelian di pasar telah melemah. Selain itu, pabrik peleburan NPI Indonesia masih menghadapi situasi pembalikan biaya, yang membatasi kemampuan mereka untuk menyerap kenaikan harga bijih lebih lanjut. Oleh karena itu, kenaikan harga bijih nikel pada bulan Juni diperkirakan akan terbatas.

  • Bijih untuk Hidrometalurgi

Di sisi penawaran, pasokan bijih untuk hidrometalurgi tetap stabil dalam jangka pendek. Namun, musim hujan yang akan datang di wilayah Halmahera dapat berdampak pada pengiriman bijih nikel laterit kelas rendah.

Di sisi permintaan, Taman Industri Morowali, yang sebelumnya telah menghentikan operasinya karena sebuah insiden, kini telah kembali memulai produksinya secara besar-besaran. Peningkatan permintaan telah mendorong kenaikan harga bijih untuk hidrometalurgi minggu ini. Ke depan, dengan dua proyek bijih untuk hidrometalurgi berkapasitas besar yang diperkirakan akan mulai beroperasi pada semester kedua tahun ini, permintaan untuk bijih untuk hidrometalurgi diperkirakan akan meningkat lebih lanjut. Selain itu, permintaan pengadaan lintas pulau yang sedang berlangsung dapat semakin memperkuat tekanan kenaikan harga bijih. Secara keseluruhan, harga bijih hidrometalurgi Indonesia kemungkinan akan tetap tinggi.


NPI

"Pasar Baja Tahan Karat Menghadapi Umpan Balik Negatif yang Semakin Intensif; Harga Bahan Baku Terus Turun"


Minggu ini, sisi penawaran pasar feronikel tinggi (NPI) terus melemah karena meningkatnya tekanan biaya dan pasar baja tahan karat yang tidak stabil. Sementara premi bijih nikel pirometalurgi Indonesia tetap tinggi, pabrik peleburan dibebani dengan biaya produksi yang tinggi dan harga produk jadi yang jatuh, yang menyebabkan kerugian secara luas. Beberapa jalur produksi dengan biaya tinggi mungkin akan mengurangi output, meskipun feronikel tinggi tetap menjadi produk utama karena alternatif yang terbatas. Di sisi permintaan, harga baja tahan karat telah jatuh ke level terendah dalam beberapa tahun di tengah strategi penjualan agresif oleh produsen utama, yang mendorong pabrik baja untuk mengurangi pembelian bahan baku dan semakin menekan harga bahan baku.

Sementara itu, inversi biaya pabrik peleburan telah memburuk karena harga bijih nikel yang tinggi dan biaya bahan bantu yang lemah. Harga kokas dan batu bara koking tetap lemah, menurunkan garis dasar biaya bahan bantu. Namun, permintaan Indonesia yang tinggi terhadap bijih nikel Filipina dan kendala pasokan yang sedang berlangsung—diperburuk oleh masalah cuaca—telah membuat harga bijih nikel tetap tinggi. Ketidakseimbangan antara biaya bahan baku dan harga produk jadi yang menurun ini memperdalam tekanan keuangan pada pabrik peleburan. Kecuali jika harga produk jadi stabil, inversi biaya diperkirakan akan bertahan atau memburuk dalam waktu dekat.

  • analisis
  • Industri
  • Nikel
Obrolan langsung melalui WhatsApp
Bantu kami mengetahui pendapat Anda.