Pada Konferensi Pertambangan Indonesia 2025 & Konferensi Logam Kritis - Arena Nikel-Kobalt-Kendaraan Listrik, Jean-yves Saussol, Menteri Energi dan Industri Pertambangan Kaledonia Baru, berbagi wawasan tentang topik "Prospek Pengembangan Mineral Kritis dan Kerjasama Multilateral di Kaledonia Baru."

Informasi kunci tentang Kaledonia Baru:
Kaledonia Baru, sebuah kepulauan dan wilayah seberang laut Prancis, terletak di Pasifik Selatan dan menikmati otonomi legislatif yang tinggi.
► Hukum terkait industri nikel diputuskan oleh parlemen lokal dan dilaksanakan oleh pemerintah daerah dan provinsi.
► Prancis bertanggung jawab atas ketertiban umum dan pertahanan nasional, serta memberikan dukungan finansial bila diperlukan.
► Populasi kepulauan sekitar 270,000 jiwa.
► Dengan luas 18,576 kilometer persegi, wilayah ini seperseratus ukuran Indonesia.
► Berkat sektor industrinya yang kuat (industri nikel menyumbang 20% penciptaan kekayaan pasar pada 2019), PDB per kapita Kaledonia Baru mencapai $36,000 pada 2022.
Kaledonia Baru memiliki keanekaragaman hayati unik, dengan lebih dari 3,260 spesies tumbuhan endemik (74% di antaranya hanya tumbuh di sana) dan 23 spesies burung endemik. Spesies ini menghuni ekosistem unik yang tidak ditemukan di tempat lain di bumi. Beberapa ekosistem ini telah terdampak oleh penambangan nikel historis, sumber daya yang memainkan peran pivotal dalam perkembangan pulau.
Industri nikel telah membentuk sejarah modern Kaledonia Baru, menjadi tonggak penting dalam perkembangannya.

Potensi Sumber Daya yang Signifikan
Dilaporkan, Kaledonia Baru menyimpan sekitar 20% sumber daya geologi dunia dan sekitar 5% cadangan terbukti.
Menurut perkiraan DIMENC, potensi sumber daya nikel Kaledonia Baru akan mencapai 54 juta ton pada 2025.

Tantangan Penambangan yang Rendah

Ikhtisar Tujuan Kebijakan Publik pada 2009
Rencana strategis ini dipandu oleh dokumen politik penting, termasuk Perjanjian Nouméa, Rencana Strategis, dan Hukum Pertambangan.
Tujuan Utama: Maksimalkan nilai tambah regional dengan mengembangkan pengolahan hilir secara lokal.
Lima Pilar Utama Rencana Strategis untuk Sumber Daya Pertambangan:
► Menjamin kerangka hukum yang stabil dan transparan;
► Meningkatkan pemahaman tentang sumber daya yang ada;
► Meminimalkan dan mengimbangi dampak lingkungan;
► Menjamin redistribusi nilai tambah yang adil dan mempersiapkan masa depan;
► Mendorong inovasi dan praktik terbaik dalam teknologi pertambangan.
Ekosistem Nikel Kaledonia Baru

Tantangan dan Peluang
Tantangan Utama:
➔ Risiko negara yang dirasakan
➔ Penerimaan sosial
➔ Biaya tenaga kerja dan produktivitas
➔ Biaya energi metalurgi
➔ Masalah lingkungan
➔ Diversifikasi pasar hilir
Peluang:
➔ Cadangan bijih berkualitas tinggi yang melimpah
➔ Pencarian bersama untuk masa depan yang lebih baik
➔ Negosiasi politik yang berkelanjutan dan stabil
➔ Operator dan personel berpengalaman dengan pengalaman pertambangan nikel jangka panjang
➔ Kerangka hukum yang transparan dan dapat diandalkan
➔ Standar tinggi norma sosial dan lingkungan
》Klik untuk melihat laporan khusus tentang Konferensi Pertambangan Indonesia & Konferensi Logam Kritis 2025



