Didorong oleh permintaan untuk kecerdasan buatan (AI), raksasa manufaktur chip Korea Selatan SK Hynix mungkin akan menggantikan pesaingnya Samsung Electronics sebagai pemasok terbesar memori akses acak dinamis (DRAM) di dunia.
Dalam persaingan selama beberapa dekade antara Samsung Electronics dan SK Hynix, DRAM Samsung selalu menduduki posisi dominan.
Menurut data dari Counterpoint Research, sebagai pemasok utama memori bandwidth tinggi (HBM) NVIDIA, SK Hynix merebut 36% pasar DRAM pada kuartal Januari-Maret tahun ini, sementara Samsung Electronics memiliki 34%. Sebelumnya, pada kuartal keempat tahun lalu, Samsung Electronics yang telah memegang "mahkota" di pasar DRAM selama lebih dari 30 tahun, melihat laba operasionalnya turun di bawah SK Hynix untuk pertama kalinya.
MS Hwang, Direktur Riset Korea di Counterpoint Research, menyatakan, "Ini adalah peringatan lain bagi Samsung. Posisi unggul SK Hynix dalam chip HBM mungkin membantu HBM menyumbang bagian yang lebih besar dari laba operasional perusahaan selama periode yang sama."
Berdasarkan jadwal, SK Hynix diperkirakan akan merilis laporan keuangan terbarunya untuk kuartal pertama tahun ini pada Kamis, 24 April. Analis memperkirakan bahwa pada kuartal berakhir Maret, penjualan SK Hynix akan tumbuh 38% secara kuartalan, dan laba operasional akan melonjak 129%.
Samsung akan memberikan laporan keuangan kuartalan lengkap, termasuk pendapatan bersih dan pemecahan segmen, hingga akhir bulan ini (30 April). Awal bulan ini, perusahaan mengumumkan laba operasional sementara sebesar 6,6 triliun won ($4,6 miliar) dan pendapatan 79 triliun won.
Tantangan Mendatang
DRAM adalah jenis memori yang paling umum digunakan untuk memproses data di komputer dan server, sementara chip HBM terdiri dari chip DRAM yang ditumpuk, yang meningkatkan jumlah data yang dapat ditangani. Chip HBM sangat penting untuk perangkat keras seperti pengolah grafis NVIDIA dalam pelatihan model AI.
Hwang dari Counterpoint Research mencatat bahwa SK Hynix telah memperluas keunggulannya di bidang HBM, dengan data menunjukkan perusahaan tersebut menguasai 70% pasar HBM pada kuartal pertama.
Perusahaan riset TrendForce memprediksi bahwa pada 2025, SK Hynix akan menguasai lebih dari setengah pasar HBM, saham Samsung akan turun hingga sedikit di bawah 30%, dan saham Micron Technology akan naik hingga hampir 20%.
Namun, pasar chip memori global menghadapi tantangan dari tarif AS yang berulang dan perlambatan ekonomi global yang semakin parah.
Analisis Morgan Stanley, Shawn Kim, dan timnya menyatakan dalam laporan kepada investor, "Di bawah faktor-faktor yang lebih besar, musim pendapatan tidak akan lagi signifikan. Dampak nyata tarif pada chip memori seperti gunung es, dengan sebagian besar bahaya tersembunyi di bawah permukaan tetapi masih mendekat."
