Menurut Webstock Inc., mengutip media asing pada 7 Februari, sebuah dekret pemerintah yang belum diterbitkan menunjukkan bahwa produsen tembaga terbesar di dunia, perusahaan tambang milik negara Cile, Codelco, telah menetapkan target untuk memproduksi 1,391 juta mt tembaga tahun ini. Dekret tersebut juga menyetujui anggaran tahun 2025.
Dokumen tersebut menunjukkan bahwa perusahaan berupaya meningkatkan produksi dari level terendah dalam 25 tahun dan telah menyetujui investasi sekitar $4,727 miliar, terdiri dari $3,972 miliar ditambah PPN.
Dalam menghitung anggarannya, Codelco memperkirakan harga tembaga sebesar $4,3 per pon dan biaya tunai sebesar $1,98 per pon, ungkap dokumen tersebut. Perusahaan memperkirakan pendapatan operasional sebesar $22,23 miliar dan laba bersih sebelum pajak sebesar $3,105 miliar.
Investasi tahun 2025 sedikit lebih tinggi dibandingkan investasi perusahaan tahun 2024 sebesar $4,6 miliar. Investasi ini terutama difokuskan pada proyek tambang utama yang menangani bijih berkadar rendah.
Jika Codelco mencapai target tahun 2025, ini akan menandai tahun kedua berturut-turut pertumbuhan produksi bagi perusahaan. Pada tahun 2024, perusahaan membalikkan penurunan selama 25 tahun dengan memproduksi 1,328 juta mt, melampaui produksi tahun 2023 sebesar 1,325 juta mt.
Karyawan dan orang dalam perusahaan menyatakan bahwa strategi yang diadopsi perusahaan termasuk menunda pemeliharaan dan mengurangi waktu henti. Namun, strategi ini sulit dipertahankan karena perusahaan terus menghadapi penurunan kadar bijih dan penundaan dalam proyek renovasi tambang utama.
Codelco melaporkan EBITDA terkonsolidasi sebesar $4,022 miliar untuk Januari-September 2024 dan akan merilis hasil keuangan tahunan finalnya pada akhir Maret.
