Harga lokal akan segera diumumkan, harap ditunggu!
Tahu
+86 021 5155-0306
bahasa:  

【Analisis SMM】Update Pasar Bijih Nikel Indonesia – Dampak Terbatas dari Libur Hari Kemerdekaan China, Ketidakpastian RKAB Berlanjut

  • Okt 09, 2025, at 3:56 pm
  • SMM
Libur Nasional China selama satu minggu (1–8 Oktober) berdampak minimal pada pasar bijih nikel Indonesia, karena Indonesia tidak mengalami periode liburan selama waktu tersebut dan operasi penambangan berjalan normal.

Liburan Hari Nasional China selama satu minggu (1–8 Oktober) berdampak minimal pada pasar bijih nikel Indonesia, karena Indonesia tidak mengalami periode liburan pada saat itu dan operasi penambangan berjalan normal.

Perkembangan regulasi kunci terjadi pada 3 Oktober dengan dirilisnya kebijakan RKAB (Rencana Kerja dan Anggaran Biaya) baru. Namun, hampir satu minggu setelah pengumuman, hanya sebagian kecil perusahaan tambang yang berhasil mendapatkan persetujuan di bawah sistem baru, berdasarkan diskusi SMM dengan penambang nikel Indonesia. Proses pengajuan kini melibatkan dua tahap verifikasi: satu oleh perusahaan tambang secara internal, diikuti verifikasi dari ESDM. Meskipun jendela pengajuan secara resmi dijadwalkan antara 1 Oktober dan 15 November, tampaknya persetujuan dari pemerintah belum diproses, kemungkinan karena persyaratan yang lebih ketat dan transisi sistem baru.

Memandang ke Oktober 2025, sentimen pasar di sektor bijih nikel mulai menguat. Beberapa smelter telah memulai rencana pengadaan lebih awal dari biasanya untuk mengamankan pasokan, mengantisipasi potensi gangguan terkait RKAB pada kuartal pertama 2026. Karena pengajuan ulang RKAB akan diperlukan untuk semua perusahaan tambang pada 2026, pelaku pasar memperkirakan risiko ketatnya pasokan meningkat tahun depan.

Dari sisi produksi, kondisi cuaca di Sulawesi dan Halmahera secara umum tetap mendukung. Minggu ini relatif kering, dengan hanya curah hujan ringan dilaporkan di lokasi tertentu, mendukung aktivitas penambangan dan transportasi yang konsisten. Dari sisi permintaan, produksi NPI di Indonesia diperkirakan meningkat, yang akan membutuhkan konsumsi bijih lebih tinggi sebagai bahan baku. Dalam hal pasar limonit, pasokan bijih nikel relatif mencukupi untuk bahan baku smelter, dan permintaan stabil hingga akhir tahun, kecuali pengadaan bijih nikel dari Proyek HPAL baru pada 2026 telah dimulai. Oleh karena itu, memandang ke Q4 2025, harga bijih nikel kemungkinan tetap relatif tinggi, sebagian didukung oleh sentimen pasar dan berita spekulatif.

  • analisis
  • Nikel
Obrolan langsung melalui WhatsApp
Bantu kami mengetahui pendapat Anda.