[Tinjauan Harian Pasar Timah, 30 Juli 2025]
Per 30 Juli, kontrak timah SHFE yang paling banyak diperdagangkan (SN2509) ditutup pada 267.870 yuan/ton, naik 0,19% dari hari sebelumnya, dengan volatilitas intraday menyempit menjadi 1,2% karena penurunan volume perdagangan menunjukkan sentimen hati-hati dari kedua pihak bullish dan bearish. Kontrak timah LME menyentuh 33.645 dolar AS/ton, naik 0,07%.
Kelemahan dalam rantai industri elektronik: Pengguna akhir di Tiongkok Selatan memasuki musim sepi, dengan tingkat operasi pabrik solder turun ke level rendah. Pesanan batang timah menurun setelah lonjakan pemasangan PV, mendorong pelaku hilir untuk mempertahankan pembelian tepat waktu.
Sentimen makro tetap fluktuatif karena keputusan suku bunga Fed AS menjadi fokus utama. Penundaan tarif AS-Tiongkok meningkatkan sentimen: Kedua belah pihak sepakat menunda tarif timbal balik 24% selama 90 hari, sementara IMF menaikkan proyeksi pertumbuhan PDB Tiongkok menjadi 4,8%, meningkatkan selera risiko jangka pendek. Dolar membebani logam: Indeks dolar AS melonjak ke 99 menjelang pertemuan kebijakan Juli Fed AS, membatasi harga timah LME meskipun taruhan pasar pada pemotongan suku bunga September meningkat di tengah perpecahan internal.
Sentimen wait-and-see yang tebal mendominasi: Open interest untuk kontrak timah SHFE yang paling banyak diperdagangkan turun ke 54.000 lot, dengan volatilitas sesi malam menyempit menjadi 0,26%, mencerminkan antisipasi pasar terhadap keputusan Fed.
Kisaran perdagangan inti diproyeksikan pada 265.000-270.000 yuan/ton. Hambatan upside berasal dari musim sepi elektronik konsumen dan penumpukan inventaris, sementara dukungan downside berasal dari ketatnya pasokan bijih dan pertumbuhan permintaan yang didorong AI. Roadmap pemotongan suku bunga Fed yang jelas dapat mendorong timah SHFE menuju resistensi 275.000 yuan/ton; sebaliknya, percepatan pemulihan produksi di Myanmar dapat menurunkan harga untuk menguji ambang 260.000 yuan/ton.



