Baru-baru ini, pasar kobalt global telah mengalami perubahan besar-besaran akibat larangan ekspor bahan baku kobalt yang diterapkan oleh pemerintah Republik Demokratik Kongo (DRC). Kebijakan ini telah berdampak pada sumber pasokan kobalt terbesar di dunia, mempercepat rekonfigurasi rantai pasokan, dan menyebabkan kekhawatiran para pelaku pasar terhadap keamanan pasokan sumber daya kobalt, sumber yang beragam, serta transparansi harga meningkat tajam.
Dalam konteks ini, Indonesia telah muncul sebagai pusat produksi MHP utama, memanfaatkan proyek-proyek hidrometalurgi nikel-kobalt (HPAL) yang berkembang pesat. Sebagai produk antara utama untuk ekstraksi kobalt, nilai pasar dan mekanisme penetapan harga kandungan kobalt dalam MHP Indonesia telah mendapatkan perhatian besar dari para pelaku industri baik di hulu maupun di hilir.
Sebagai tanggapan terhadap perubahan pasar dan untuk memenuhi kebutuhan mendesak pengguna dalam penemuan harga bahan baku kobalt yang beragam, serta untuk meningkatkan transparansi informasi pasar, SMM telah memutuskan:
Mulai tanggal 1 Agustus 2025, secara resmi akan meluncurkan dan menerbitkan harga 'SMM Indonesia Cobalt dalam MHP, harga langsung, FOB Indonesia, $/ton kobalt'
Rincian harga ini adalah sebagai berikut:
- Deskripsi: SMM Indonesia Cobalt dalam MHP, harga langsung, FOB Indonesia, $/ton kobalt
- Kualitas: berdasarkan basis kering, Ni 30-45%, Co 1-6%, Al maksimal 1%, Mn maksimal 10%, Mg maksimal 5%, Fe maksimal 2%
- Kuantitas: Minimum 50 ton kobalt
- Definisi: FOB pelabuhan utama Indonesia
- Daftar Merek: Huayue, Huafei, Legend, QMB New Energy
- Waktu Pengiriman: 1-3 Bulan
- Satuan: USD/ton kobalt, basis yang disimpulkan dari rentang pembayaran, Kobalt Sulfat atau Kobalt Logam
- Ketentuan Pembayaran: L/C/TT tunai dalam USD, atau pembayaran lainnya yang telah dinormalisasi
- Publikasi: Setiap hari, pukul 11 pagi waktu Jakarta
Departemen Penelitian Industri Nikel SMM
29 Juli 2025



