Shanghai (Gasgoo)- Pada 22 Juli, Yang Hongxin, Ketua Dewan Direksi produsen baterai Tiongkok SVOLT Energy Technology Co., Ltd. ("SVOLT"), mengungkapkan bahwa perusahaan tersebut sedang gencar memajukan penelitian dan pengembangan serta produksi massal baterai padat. SVOLT berencana untuk memproduksi secara percobaan baterai semi-padat generasi pertama dengan kapasitas 140Ah di jalur produksi semi-padat 2,3GWh pada kuartal keempat tahun 2025, menurut Ketua Dewan Direksi tersebut.
Baterai semi-padat SVOLT tidak hanya menandai terobosan penting dalam teknologi baterai padat SVOLT, tetapi juga akan menjadi sumber daya listrik khusus untuk model MINI generasi berikutnya dari BMW. Baterai ini diperkirakan akan dipasok secara besar-besaran pada tahun 2027.
SVOLT memiliki rencana lebih lanjut untuk baterai semi-padatnya. Tahun ini, perusahaan akan mulai memproduksi secara massal baterai soft-pack semi-padat generasi pertama dengan kepadatan energi 300Wh/kg, menawarkan keunggulan biaya yang signifikan. Baterai semi-padat generasi kedua akan memiliki kepadatan energi 360Wh/kg dan kapasitas 78Ah.
Dalam hal baterai padat penuh, produk generasi pertama SVOLT akan mencapai kepadatan energi 400Wh/kg dan kapasitas 68Ah, yang terutama ditujukan untuk aplikasi dalam penerbangan rendah dan mobil. Dengan kepadatan energi yang lebih tinggi dan keamanan yang lebih baik, baterai padat penuh dianggap sebagai arah masa depan teknologi baterai. Investasi awal SVOLT di bidang ini tidak diragukan lagi akan menempatkan perusahaan tersebut dengan baik dalam persaingan pasar masa depan.
Dorongan SVOLT dalam baterai padat bukanlah hal yang unik. Sejak Juli tahun ini, beberapa perusahaan tercatat di pasar saham A Tiongkok telah mengungkapkan kemajuan terbaru atau jadwal produksi massal baterai padat mereka, menandakan perkembangan industri yang berkembang pesat.
Di antara mereka, produsen baterai Tiongkok Farasis Energy mengumumkan rencana untuk menyelesaikan jalur produksi percobaan untuk baterai padat penuh berbasis sulfida dengan kapasitas desain 0,2GWh pada akhir tahun ini. Perusahaan tersebut juga akan mengirimkan baterai padat penuh berbasis sulfida 60Ah kepada mitra strategisnya. Pada tahun 2026, Farasis Energy bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi baterai padat penuhnya ke level GWh.
Changan Automobile berharap dapat menyelesaikan validasi kendaraan baterai padat pada tahun 2026 dan mulai melakukan produksi massal secara bertahap pada tahun 2027, dengan kepadatan energi juga mencapai 400Wh/kg.
Dare Auto, penyedia sistem komponen otomotif komprehensif asal Tiongkok, juga telah mengumumkan bahwa baterai padatnya telah lulus sertifikasi UN38.3, yang menjadi landasan untuk memperluas pasar ke tingkat internasional. Perusahaan ini secara aktif mendorong pembangunan jalur produksi percontohan baterai padatnya.
Di bidang bahan dan peralatan, beberapa sinyal positif telah muncul untuk industrialisasi. Qingtao (Kunshan) Energy Development Group Co., Ltd. telah memasuki fase produksi uji coba untuk bahan khusus baterai padatnya. Sementara itu, SEVCPOWER, produsen baterai asal Tiongkok di Sichuan, telah berhasil memasang batch pertama peralatan produksi untuk proyek Fase I-nya, dengan pemasangan dan pengujian akan segera dimulai. Perkembangan ini sangat penting untuk memastikan fondasi yang kokoh bagi produksi massal baterai padat.
Menurut SDIC Securities, volume pengiriman industri baterai padat Tiongkok diperkirakan akan tumbuh menjadi 11,1GWh pada tahun 2025, dengan pengiriman yang diproyeksikan mencapai 614,1GWh pada tahun 2030, yang menunjukkan potensi pasar yang sangat besar.
Seiring dengan teknologi baterai padat yang terus matang dan proses produksi massal yang semakin cepat, potensi pasarnya di sektor-sektor baru seperti kendaraan listrik baru, penerbangan rendah, robotika, dan AI diperkirakan akan berkembang, dengan industrialisasi yang kemungkinan akan mendapatkan momentum.



