Menteri Keuangan Thailand Pichai Chunhavajira baru-baru ini mengisyaratkan bahwa pemerintah Thailand berencana menerapkan kebijakan yang bertujuan untuk merangsang pasar konsumen otomotif, khususnya dengan menawarkan insentif pajak kepada pemilik pickup berusia 20 hingga 25 tahun untuk menukar kendaraan lama mereka dengan yang baru.
Usulan kebijakan ini muncul karena penurunan penjualan di pasar otomotif Thailand, khususnya di segmen pickup. Sebagai pusat manufaktur otomotif di Asia Tenggara, industri otomotif memegang posisi penting dalam ekonomi Thailand, menyumbang 10% dari PDB negara tersebut. Namun, sejak awal 2025, penjualan pickup telah lambat, dengan penurunan 17% secara tahunan dari Januari hingga Mei, yang memicu kekhawatiran pemerintah.
Dari visi awal rencana tersebut, intinya terletak pada insentif pajak. Meskipun detailnya masih belum diputuskan, diperkirakan akan menjadi subsidi yang cukup besar, dan mungkin ada lembaga khusus, seperti Perusahaan Jaminan Kredit Thailand, yang memberikan dukungan untuk pinjaman terkait untuk meringankan beban keuangan pemilik kendaraan yang menukar kendaraan lama mereka dengan yang baru, sehingga lebih banyak orang dapat membeli dan bersedia membeli kendaraan baru.
Pentingnya rencana ini tidak hanya terbatas pada meningkatkan penjualan; rencana ini juga membawa tanggung jawab untuk mendorong pengembangan industri otomotif Thailand. Industri otomotif melibatkan banyak perusahaan hulu dan hilir, membentuk rantai industri yang luas yang mencakup dari pasokan suku cadang otomotif hingga pembuatan kendaraan, dan kemudian hingga penjualan serta layanan purna jual. Jika kebijakan ini dapat secara efektif merangsang konsumsi, maka akan mendorong pemulihan seluruh rantai industri, meningkatkan peluang kerja, dan memberikan dorongan pada pertumbuhan ekonomi.
Namun, kemajuan rencana ini juga menghadapi beberapa tantangan praktis. Pelaksanaan dan pengawasan kebijakan ini membutuhkan sumber daya yang cukup besar, seperti pengeluaran fiskal dan biaya administratif, yang dapat menyebabkan beban keuangan pemerintah yang meningkat. Selain itu, memastikan keadilan kebijakan preferensial dan mencegah celah kebijakan dari dieksploitasi juga merupakan tantangan besar.
Secara keseluruhan, rencana tukar tambah pickup Thailand merupakan upaya proaktif pemerintah dalam menanggapi kesulitan pasar otomotif. Signifikansi kebijakannya sangat besar, dengan potensi untuk mendorong peningkatan konsumsi otomotif sambil mendukung stabilitas dan pembangunan ekonomi Thailand. Tentu saja, kebijakan tersebut masih perlu terus disempurnakan dan dioptimalkan selama pelaksanaannya untuk mengatasi masalah yang mungkin timbul dan memastikan tercapainya manfaat ekonomi dan sosial yang diharapkan.
Departemen Penelitian Industri Energi Baru SMM
Cong Wang 021-51666838
Xiaodan Yu 021-20707870
Rui Ma 021-51595780
Disheng Feng 021-51666714
Yujun Liu 021-20707895
Yanlin Lü 021-20707875
Zhicheng Zhou 021-51666711
Haohan Zhang 021-51666752
Zihan Wang 021-51666914
Xiaoxuan Ren 021-20707866
Jie Wang 021-51595902
Yang Xu 021-51666760
Boling Chen 021-51666836



