Komentar Harian Kontrak Timah SHFE yang Paling Banyak Diperdagangkan pada 23 Juni 2025
Hari ini, kontrak timah SHFE yang paling banyak diperdagangkan menunjukkan tren berfluktuasi dalam kisaran tertentu. Kontrak dibuka pada 262.320 yuan/mt, mencapai puncaknya pada 264.470 yuan/mt selama sesi, menyentuh titik terendah pada 261.070 yuan/mt, dan akhirnya ditutup pada 261.880 yuan/mt, menandai kenaikan 970 yuan/mt atau 0,37% dibandingkan hari sebelumnya. Volume perdagangan mencapai 84.301 lot, sedangkan open interest menurun sebesar 985 lot menjadi 17.549 lot. Sentimen pasar tetap berhati-hati, dengan suasana menunggu dan melihat yang kuat berlaku pada awal pekan ini.
Kontrak timah LME baru-baru ini menunjukkan pola pergerakan sideways, ditutup semalam pada $32.675/mt, turun 0,05%.
Timah LME diperkirakan akan mempertahankan pergerakan sideways dalam kisaran $31.700-32.900/mt dalam jangka pendek.
Ketatnya Pasokan Bijih: Persediaan bahan baku di pabrik pengolahan lokal mendekati level kritis. Selain itu, rute ekspor bijih timah ke Thailand telah diblokir, dan transportasi telah terpengaruh oleh hujan lebat, sehingga membatasi peningkatan sumber bijih dari luar negeri. Di dalam negeri, semangat produksi smelter di provinsi Yunnan dan Jiangxi telah teredam oleh harga bijih yang tinggi, terutama di antara pabrik kecil dan menengah. Persediaan sosial telah sedikit meningkat, tetapi secara keseluruhan pasokan tetap ketat.
Permintaan yang Lemah: Sementara permintaan untuk solder elektronik telah sedikit meningkat dari bulan ke bulan, tingkat pertumbuhan strip pengelasan PV telah melambat. Jadwal produksi barang-barang rumah tangga putih (seperti AC dan kulkas) telah menurun karena terganggu oleh sektor real estat, dan pemulihan permintaan tradisional telah lebih lemah dari yang diharapkan. Transaksi di pasar spot terutama didorong oleh kebutuhan mendesak, dengan harga tinggi yang menekan kemauan untuk melakukan restocking. Perusahaan hilir telah mengadopsi strategi pembelian "batch kecil, frekuensi tinggi".
The Fed AS telah mempertahankan suku bunga tidak berubah tetapi telah mengeluarkan sinyal hawkish. Indeks dolar AS berfluktuasi pada level tinggi, menekan aset berisiko. Konflik geopolitik di Timur Tengah telah mendorong harga minyak mentah naik, memperburuk perbedaan di antara produk industri. Harga timah telah mengalami peningkatan volatilitas karena sentimen menghindari risiko.



