Data permintaan informasi daring dari Administrasi Umum Bea Cukai menunjukkan bahwa impor tembaga bekas Tiongkok pada bulan Mei mencapai 185.200 metrik ton, turun 9,55% secara bulan ke bulan dan 6,53% secara tahun ke tahun. Di antara negara-negara tersebut, pengiriman dari Thailand turun 15% menjadi sekitar 21.200 metrik ton, sedangkan pengiriman dari Jepang dan Amerika Serikat sama-sama turun sekitar 40%, masing-masing di bawah 20.000 metrik ton. Akibatnya, Thailand menjadi pemasok tembaga bekas terbesar Tiongkok. Baru-baru ini, banyak diskusi tentang kebijakan tarif Amerika Serikat. Meskipun hubungan perdagangan Tiongkok-Amerika Serikat mereda pada awal Mei, mereka masih menghadapi tarif 10%. Rasio harga SHFE/LME yang tidak menguntungkan untuk mengimpor tembaga bekas dari Amerika Serikat menyebabkan penurunan terus-menerus dalam pengiriman tembaga bekas dari Amerika Serikat ke Tiongkok.

Sumber: Administrasi Umum Bea Cukai




