Harga bijih nikel Filipina tetap tinggi; perusahaan domestik mungkin dipaksa memilih antara pembelian dengan harga tinggi atau pemotongan produksi
Minggu ini, harga bijih nikel Filipina sedikit naik. Harga CIF bijih nikel laterit Filipina (NI1,3%) yang dikirim dari Filipina ke Tiongkok adalah 44-45 dolar AS/wmt, dan harga FOB adalah 34-36 dolar AS/wmt. Harga CIF untuk NI1,5% adalah 59-60 dolar AS/wmt, dan harga FOB adalah 49-51 dolar AS/wmt. Dalam hal penawaran dan permintaan, di sisi penawaran, meskipun ada curah hujan di titik-titik pemuatan bijih nikel utama di Filipina, curah hujan yang terus-menerus selama minggu ini secara signifikan berdampak pada kemajuan pemuatan di tambang nikel, dengan kemajuan pemuangan umumnya tertunda dibandingkan dengan perkiraan. Di sisi permintaan, meskipun harga NPI hilir telah stabil setelah berhenti turun, pabrik peleburan NPI domestik masih mengalami kerugian besar, yang meredam sentimen untuk pembelian bahan baku. Dukungan terhadap harga bijih nikel dari sisi permintaan terus melemah. Mengenai ekspor ke Indonesia, hingga akhir Mei, ekspor Filipina ke Indonesia melampaui 4 juta mt, yang merupakan peningkatan tahunan lebih dari 300%. Permintaan Indonesia terhadap bijih nikel Filipina telah meningkat, dan harga bijih nikel yang tinggi di Indonesia terus memicu keengganan tambang Filipina untuk menurunkan harga. Melihat ke depan, persaingan sengit antara pemain hulu dan hilir mengenai harga, ditambah dengan gangguan harga dari sisi Indonesia, menunjukkan bahwa harga bijih nikel Filipina mungkin akan terus bertahan dalam waktu dekat. Perusahaan domestik mungkin dipaksa memilih antara pembelian dengan harga tinggi atau pemotongan produksi.
Harga bijih pirometalurgi dan limonit di Indonesia menguat
Minggu ini, harga bijih lokal Indonesia menguat. Dalam hal premi, premi utama untuk bijih nikel laterit lokal Indonesia tetap berada di kisaran 26-30 dolar AS/wmt minggu ini, tetapi beberapa transaksi dengan harga tinggi diamati. Secara keseluruhan, harga bijih saprolit sedikit naik minggu ini. Harga pengiriman ke pabrik SMM untuk bijih nikel laterit lokal Indonesia (1,6%) adalah 54,3-57,3 dolar AS/wmt, naik 0,5 dolar AS/wmt dari minggu lalu. Untuk harga bijih limonit, harga pengiriman ke pabrik SMM untuk bijih nikel laterit lokal Indonesia (1,3%) tetap stabil di kisaran 25-27 dolar AS/wmt, naik 2 dolar AS/wmt dari minggu lalu.
Di sisi bijih saprolit, dari perspektif pasokan, curah hujan yang sering terjadi di pulau Sulawesi dan Halmahera terus memengaruhi proses pemuatan dan pasokan tambang. Saat memasuki semester kedua (H2), persetujuan kuota RKAB tambahan telah dimulai, tetapi hal ini masih belum cukup untuk mengatasi pasokan yang terus-menerus ketat. Setelah beberapa tambang memperoleh kuota, harga tender mencapai level tertinggi baru, yang justru memicu sentimen harga yang lebih tinggi dalam jangka pendek. Ke depan, pasar tetap khawatir tentang kecepatan persetujuan kuota RKAB tambahan berikutnya. Dari perspektif permintaan, smelter NPI Indonesia masih berada dalam fase kerugian
biaya, dengan kemampuan yang terbatas untuk menyerap kenaikan harga bijih nikel. Namun, dari perspektif persediaan, tingkat persediaan smelter umumnya masih rendah, dan masih ada permintaan untuk pengadaan tepat waktu. Secara keseluruhan, meskipun tertekan oleh sektor hilir, pasokan tetap ketat, dan tambang masih memiliki daya tawar yang signifikan. Hal ini umum bagi smelter untuk menawar secara kompetitif untuk mendapatkan bijih. Ke depan, premi Juni telah disepakati, dan harga bijih saprolit diperkirakan akan tetap stabil dalam jangka pendek. Jika mekanisme insentif baru diperkenalkan, masih ada kemungkinan harga pembelian pabrik akan naik.
Dalam hal bijih limonit, dari perspektif pasokan, tidak ada perubahan signifikan dalam pasokan bijih limonit baru-baru ini. Dari perspektif permintaan, beberapa proyek HPAL di Kawasan Industri MOROWALI yang sebelumnya terdampak banjir telah kembali berproduksi. Harga bijih limonit pada bulan Juni telah kembali ke level bulan Maret. Ke depan, diharapkan dua proyek peleburan HPAL dengan kapasitas yang relatif besar akan mulai berproduksi pada semester kedua (H2). Ada harapan yang jelas untuk peningkatan permintaan bijih limonit di masa depan. Selain itu, Pulau Halmahera akan secara bertahap memasuki musim hujan, yang menyebabkan peningkatan permintaan pengadaan lintas pulau. Secara keseluruhan, harga bijih limonit lebih mungkin naik daripada turun.
》Berlangganan untuk melihat harga spot logam SMM historis



