Data yang dirilis oleh Automatic Data Processing, Inc. (ADP) pada Rabu (4 Juni) menunjukkan bahwa di tengah berbagai ketidakpastian makroekonomi, pertumbuhan lapangan kerja sektor swasta di AS melambat hingga mendekati stagnasi pada bulan Mei, menunjukkan tanda-tanda kelemahan di pasar tenaga kerja AS.
Secara khusus, lapangan kerja ADP AS meningkat sebesar 37.000 pada bulan Mei, kenaikan terkecil sejak Maret 2023 dan jauh di bawah perkiraan 114.000. Angka April direvisi turun sebesar 20.000 menjadi 60.000.
Setelah data dirilis, indeks dolar AS memperpanjang penurunan jangka pendek sebesar 20 poin, sedangkan emas spot melonjak sebesar $6 sebelum kembali turun.
Nela Richardson, kepala ekonom ADP, menyatakan bahwa setelah awal tahun yang kuat, perekrutan mulai kehilangan momentum. Namun, pertumbuhan upah pada bulan Mei sebagian besar tidak berubah, mempertahankan tingkat yang kuat baik bagi mereka yang tetap bekerja maupun yang berpindah pekerjaan, yang merupakan tanda yang menggembirakan. Secara khusus, kenaikan upah bagi karyawan yang tetap di posisi mereka dan mereka yang berpindah pekerjaan masing-masing sebesar 4,5% dan 7%.
Richardson mengaitkan kelemahan di pasar tenaga kerja dengan rendahnya kepercayaan konsumen dan ketidakpastian seputar kebijakan perdagangan. "Bagi beberapa perusahaan kami di sini, rasanya seperti mengemudi di dalam kabut. Ketika Anda berada dalam situasi seperti itu, Anda benar-benar tidak bisa berhenti, tetapi Anda mungkin akan melambat... Ketika datang ke perekrutan, Anda ragu-ragu karena ada banyak ketidakpastian."
Selama dua bulan terakhir, kecemasan yang meningkat seputar kebijakan tarif dan ekonomi Trump yang terus berkembang telah berdampak negatif pada keputusan perekrutan perusahaan. Perekrutan telah melambat, dan mereka yang menganggur membutuhkan waktu lebih lama untuk menemukan pekerjaan baru. Para ekonom memperkirakan pasar tenaga kerja akan menunjukkan lebih banyak tanda-tanda pendinginan dalam beberapa bulan mendatang.
Laporan tersebut menunjukkan bahwa sebagian besar lapangan kerja sektor swasta baru pada bulan Mei berasal dari sektor jasa, khususnya di bidang rekreasi dan perhotelan. Sebaliknya, lapangan kerja di bidang manufaktur dan sumber daya alam/pertambangan menurun.
Industri penghasil barang kehilangan 2.000 lapangan kerja, dengan sumber daya alam dan pertambangan mengurangi 5.000, manufaktur memangkas 3.000, tetapi konstruksi menambahkan 6.000, yang sebagian mengimbangi kerugian tersebut.
Sektor jasa hanya menambahkan 36.000 lapangan kerja, dengan rekreasi dan perhotelan menyumbang 38.000 dan jasa keuangan menambahkan 20.000. Namun, sektor jasa profesional/bisnis kehilangan 17.000 lapangan kerja, dan sektor pendidikan serta kesehatan mengurangi 13.000 lapangan kerja.
Terutama, Trump berkomentar di media sosial bahwa laporan ketenagakerjaan ADP telah dirilis, dan Ketua Fed Powell, "Tuan Terlambat", sekarang harus menurunkan suku bunga. Ia tidak bisa berkata apa-apa. Eropa telah menurunkan suku bunga sembilan kali!
Minggu lalu, Trump bertemu dengan Powell di Gedung Putih untuk membahas pembangunan ekonomi, tetapi pernyataan yang dirilis menunjukkan bahwa kedua pihak masih memiliki perbedaan pendapat. Powell menekankan kepada Trump bahwa kebijakan moneter harus dipandu oleh data ekonomi, bukan politik.
Namun, Oliver Allen, Ekonom Senior AS di Pantheon Macroeconomics, seperti biasa, menyarankan agar informasi yang disampaikan oleh laporan ketenagakerjaan ADP harus diabaikan, terutama karena catatan kinerja laporan tersebut dalam beberapa tahun terakhir sangat buruk. Meskipun perekrutan di sektor swasta tidak baik pada bulan Mei, tetapi tidak seburuk yang dikhawatirkan, dengan tingkat penurunan yang lebih lambat dibandingkan sebelumnya.
