Pada 26 Mei, kontrak berjangka karbonat litium sempat jatuh hingga 59.920 yuan/mt; pada 27 Mei, kontrak tersebut turun lebih lanjut menjadi 59.720 yuan/mt, meskipun ditutup pada 60.920 yuan/mt, ambang batas 60.000 yuan/mt telah ditembus dua kali.
Di pasar spot, harga spot karbonat litium kelas baterai turun menjadi 61.950 yuan/mt pada 26 Mei, penurunan lebih dari 10% dibandingkan awal Mei.
Data menunjukkan bahwa industri litium global diperkirakan akan menghadapi surplus pasokan sebesar 265.000 mt dan 207.000 mt LCE pada tahun 2025 dan 2026, terutama karena pelepasan kapasitas yang terkonsentrasi yang dipicu oleh harga litium yang tinggi. Selain itu, hingga 15 Mei, persediaan spot karbonat litium mencapai 132.000 mt, dengan persediaan smelter menyumbang lebih dari 50%, menciptakan tekanan penjualan yang berkelanjutan.
Beberapa analis percaya bahwa pertumbuhan permintaan penggunaan akhir untuk kendaraan listrik energi baru (NEV) belum efektif ditransmisikan ke sektor bahan kimia litium, yang menyebabkan penumpukan persediaan di pabrik baterai dan produsen mobil hilir, serta rendahnya kemauan untuk membeli.
Di sisi biaya, harga bijih litium domestik dan luar negeri terus melemah, sementara kapasitas danau garam telah dilepaskan secara musiman, yang melemahkan dukungan biaya untuk produksi bahan kimia litium. Tingkat operasi jalur produksi spodumen telah menurun (dari rata-rata harian 1.400 mt menjadi 1.200 mt), tetapi peningkatan output dari ekstraksi litium danau garam telah mengimbangi dampak pemotongan produksi.
Mengenai tren masa depan, pasar memperkirakan harga karbonat litium akan berfluktuasi antara 58.000 yuan/mt dan 65.000 yuan/mt dalam 1-3 bulan ke depan, dan berpotensi turun menjadi 50.000 yuan/mt sebelum 2026.
Harap dicatat bahwa berita ini bersumber dari https://libattery.ofweek.com/2025-05/ART-36002-8120-30663751.html dan diterjemahkan oleh SMM.
