Harga lokal akan segera diumumkan, harap ditunggu!
Tahu
+86 021 5155-0306
bahasa:  

Afrika perlu membangun sistem energi yang terdiversifikasi

  • Mei 26, 2025, at 9:52 am

Menurut MiningWeekly, pada hari Selasa, Menteri Listrik dan Energi Afrika Selatan Kgosientsho Ramokgopa menekankan dalam pidato utamanya pada hari pertama Enlit Africa 2025, sebuah pameran internasional tentang pembangkitan, transmisi, distribusi listrik, energi baru, dan utilitas publik yang diadakan di Pusat Konvensi Internasional Cape Town, bahwa negara-negara Afrika, termasuk Afrika Selatan, harus meningkatkan kapasitas mereka untuk memanfaatkan sepenuhnya potensi pembangunan mereka.

Ia menyerukan agar benua Afrika dapat mencapai tujuan pembangunannya. Afrika harus dapat membuka potensinya. Adapun sumber daya Afrika, mereka harus dikembangkan secara saling menguntungkan dan bersama-sama. Memang, Afrika memiliki sumber daya, dan benua ini sudah menjadi produsen utama mineral penting. Namun, negara-negara maju memiliki modal.

Tantangannya adalah bahwa bagi investor internasional, Afrika dipandang sebagai tempat yang berisiko untuk berinvestasi. Oleh karena itu, kurangnya modal berarti sumber dayanya tetap belum dimanfaatkan. Misalnya, meskipun Afrika memiliki 60% dari potensi sumber daya energi surya dunia, pembangkit listrik tenaga suryanya hanya menyumbang 1% dari total global.

"Sangat penting bagi kita untuk mengatasi masalah ini," katanya.

Ia menunjukkan bahwa topik utama dalam forum multilateral adalah "trilema energi". Pertama, setiap negara perlu menjamin keamanan energi. Kedua, ada kebutuhan akan akses energi, yang mencakup dua aspek: keterjangkauan dan ketersediaan (600 juta orang Afrika masih belum memiliki akses listrik). Ketiga, ada keberlanjutan lingkungan.

Ramokgopa percaya bahwa keberlanjutan lingkungan telah mendapat perhatian berlebihan di forum internasional. Ia berpendapat bahwa tanpa menangani masalah ketersediaan energi secara bersamaan, aspek trilema energi ini akan kehilangan kredibilitasnya.

"Negara-negara Afrika perlu mencapai transisi energi mereka sendiri dengan karakteristik Afrika," katanya. "Tidak ada model tunggal untuk transisi."

Ia juga mengamati bahwa konsumsi energi Afrika hanya seperenam dari rata-rata global. Namun, pada tahun 2040, permintaan listrik benua itu diperkirakan akan meningkat tiga kali lipat.

Bagi Afrika Selatan, jika negara itu ingin mencapai pembangunan yang diharapkan, harus ada dialog yang berpusat pada pilihan energi yang tersedia. Ini bukan masalah membandingkan energi terbarukan dengan bentuk energi lainnya.

"Semua sumber energi dibutuhkan," katanya.

  • Berita Pilihan
Obrolan langsung melalui WhatsApp
Bantu kami mengetahui pendapat Anda.