SMM News, 20 Mei,
Menurut data bea cukai, impor bijih nikel pada April 2025 mencapai 2,9441 juta ton, meningkat 1,3788 juta ton dari bulan sebelumnya, atau naik 89,81%, dan menurun 28.000 ton dari bulan yang sama tahun lalu, atau turun 0,95%. Di antara jumlah tersebut, impor bijih nikel laterit mencapai 2,674 juta ton, sedangkan impor bijih nikel sulfida mencapai 43.300 ton. Pada bulan Maret, 2,4917 juta ton bijih nikel laterit diimpor dari Filipina, menyumbang 85,5% dari total impor bulan tersebut. Total impor hingga saat ini pada tahun 2025 mencapai 6,5073 juta ton, menurun 3,35% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Berdasarkan statistik tanggal B/L, Filipina telah menyelesaikan pemuatan 100 kapal dengan total 5,447 juta ton bijih nikel pada April 2025. Di antara jumlah tersebut, 79 kapal telah dikirim kembali, dengan total 4,355 juta ton, meningkat 41 kapal dibandingkan bulan sebelumnya.
Minggu ini, harga bijih nikel di Filipina tetap stabil. Dari perspektif penawaran dan permintaan, musim hujan di Filipina selatan telah berakhir, dan pengiriman bijih nikel kelas menengah dari tambang di wilayah Surigao diperkirakan akan meningkat. Di sisi permintaan, harga NPI domestik terus menurun selama minggu ini, dan penerimaan pabrik peleburan domestik terhadap bijih nikel dengan harga tinggi menurun. Dari perspektif persediaan, persediaan pabrik nikel besi domestik tetap berada pada tingkat yang relatif rendah, dan masih ada permintaan untuk pengadaan tepat waktu, tetapi penerimaan terhadap harga bijih nikel terbatas. Mengenai ekspor dari Filipina ke Indonesia, volume ekspor dari Filipina ke Indonesia terus meningkat. Harga bijih nikel Indonesia umumnya tetap stabil dan kuat selama bulan ini, memberikan dukungan terhadap harga bijih nikel di Filipina.
Secara keseluruhan, SMM memperkirakan bahwa pengiriman dari Filipina dan kedatangan di pelabuhan di Tiongkok pada bulan Mei akan kembali meningkat dibandingkan dengan bulan April.



