Harga lokal akan segera diumumkan, harap ditunggu!
Tahu
+86 021 5155-0306
bahasa:  

Di Bawah Tekanan Tarif Trump, UE Pertimbangkan Membeli Lebih Banyak Gas Alam AS

  • Apr 11, 2025, at 10:13 am
Komisaris Energi Uni Eropa Dan Jorgensen menyatakan bahwa UE akan membeli lebih banyak gas alam dari AS untuk menenangkan Presiden Trump, sambil juga memangkas birokrasi untuk mendorong peningkatan kapasitas energi terbarukan tahun ini. Komisi Eropa memperkirakan kapasitas terpasang energi terbarukan UE akan mencapai rekor baru tahun ini. Setelah pecahnya konflik Rusia-Ukraina pada Februari 2022, UE menetapkan tujuan untuk lepas dari ketergantungan pada bahan bakar fosil Rusia pada 2027 dan mempercepat transisi ke energi terbarukan. Namun, Jorgensen mengungkapkan bahwa sambil mendorong transisi hijau, UE mungkin berkomitmen untuk meningkatkan pembelian gas alam cair (LNG) dari AS sebagai respons atas tarif Trump. Pandangan tradisional menyatakan bahwa gas alam, sebagai bahan bakar fosil, menghasilkan polusi dan gas rumah kaca jauh lebih sedikit selama pembakaran dibandingkan minyak dan batu bara, sehingga dianggap sebagai bahan bakar transisional menuju energi bersih. Minggu lalu, Trump memperkenalkan tarif yang disebut-sebut timbal balik, yang menarget hampir semua mitra dagang, termasuk UE, sekutu tradisional. Namun, setelah tarif timbal balik mengejutkan pasar finansial global, Trump mengumumkan pembebasan 90 hari bagi sebagian besar negara pada Rabu. Pada Senin, Trump mengusulkan bahwa UE harus membeli sekitar 350 miliar dolar energi AS untuk mengurangi defisit perdagangan, sambil menolak usulan UE untuk "tarif nol pada produk industri dan suku cadang otomotif." AS sudah menjadi pemasok LNG terbesar UE, menyumbang 45% dari impor totalnya pada 2024, bernilai sekitar 13 miliar dolar. Jorgensen mengatakan, "Kami memang memiliki potensi untuk membeli lebih banyak LNG dari AS, tetapi harus sesuai dengan tujuan transisi hijau kami." Ia menambahkan telah menyampaikan posisi ini kepada Menteri Energi AS Chris Wright. Namun, ia juga menekankan bahwa otoritas UE hanya bisa mendorong perusahaan untuk menandatangani perjanjian pengadaan. Jorgensen menekankan bahwa energi terbarukan adalah kunci untuk menurunkan harga energi dan melepaskan diri dari ketergantungan pada bahan bakar fosil Rusia. "Kita semua tahu sangat baik bahwa harga energi tinggi yang saat ini dibayar oleh UE tidak berkelanjutan dalam persaingan global. Sejak 2022, pengeluaran kami untuk membeli bahan bakar fosil dari Rusia bahkan melebihi jumlah bantuan yang diberikan kepada Ukraina," katanya.
  • Berita Pilihan
Obrolan langsung melalui WhatsApp
Bantu kami mengetahui pendapat Anda.