SMM melaporkan pada 21 Maret: Menurut data bea cukai, impor baterai timbal-asam pada Februari 2025 mencapai 510.800 unit, naik 29,5% MoM dan 57,06% YoY; total impor Januari-Februari 2025 mencapai 905.300 unit, naik 9,45% YoY.
Ekspor baterai timbal-asam pada Februari 2025 mencapai 12,7963 juta unit, turun 41,98% MoM dan 17,38% YoY; total ekspor Januari-Februari 2025 mencapai 34,8527 juta unit, turun 90,92% YoY.
Diketahui bahwa dari Januari hingga Februari, tren harga timbal lebih kuat di dalam negeri dan lebih lemah di luar negeri, dengan rasio harga timbal SHFE/LME secara bertahap meningkat, membuka peluang impor untuk produk terkait timbal. Terutama pada Februari, rasio tersebut lebih baik dibandingkan Januari, menyebabkan peningkatan impor baterai timbal-asam dibandingkan bulan sebelumnya, sementara ekspor baterai timbal-asam semakin menurun. Selain perbedaan harga timbal domestik dan luar negeri, libur Tahun Baru Imlek yang berlangsung dari akhir Januari hingga awal Februari, di mana perusahaan baterai timbal-asam umumnya libur, serta logistik dan transportasi dihentikan, juga berkontribusi pada penurunan ekspor baterai timbal-asam pada Januari-Februari.
Dibandingkan dengan periode yang sama pada 2024, volume ekspor kumulatif baterai timbal-asam pada Januari-Februari 2025 menunjukkan perbedaan signifikan, terutama karena perubahan rasio harga timbal domestik dan luar negeri. Pada periode yang sama tahun 2024, rasio harga timbal SHFE/LME menyempit, mendukung ekspor produk terkait timbal, dengan ekspor kumulatif baterai timbal-asam naik 27,1% YoY. Diketahui bahwa tahun ini, karena harga timbal domestik yang lebih tinggi, tekanan kompetitif yang dihadapi ekspor baterai timbal-asam di pasar luar negeri meningkat, dengan negara-negara Asia Tenggara dan tetangga yang mengandalkan produk baterai timbal-asam yang relatif lebih murah, memberikan dampak signifikan pada persaingan ekspor baterai timbal-asam China.
