》Lihat Harga Tembaga SMM, Data, dan Analisis Pasar
》Berlangganan untuk Mengakses Harga Logam Spot Historis SMM
Sejak 2010, Indonesia berulang kali mengangkat topik larangan ekspor sumber daya untuk mengembangkan industri pengolahan domestik, dengan tujuan meningkatkan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi. Mulai dua tahun lalu, isu larangan ekspor konsentrat tembaga di Indonesia mendapat perhatian besar. Negara ini telah memperluas satu smelter dan membangun dua smelter baru untuk memastikan konsumsi domestik sumber daya mineralnya.
Menurut SMM, smelter Manyar PT FI mulai beroperasi pada September 2024 tetapi menunda pemulihan produksi hingga pertengahan 2025 akibat kebakaran pada Oktober. Pada 2024, smelter PT Gresik diperluas sebesar 42 ribu mt, dan smelter PT Amman mulai beroperasi pada 16 Januari 2025. Pada 2025, tiga smelter Indonesia secara kolektif akan membentuk kapasitas 1,044 juta mt blister tembaga. Berdasarkan kemajuan pembangunan smelter, Indonesia memiliki insentif kuat untuk melarang ekspor konsentrat tembaga pada 2025 guna memasok smelter domestiknya.
Namun, laporan media asing baru-baru ini menunjukkan bahwa Freeport-McMoRan telah meminta pemerintah Indonesia untuk mengizinkannya mengekspor 1,3 juta mt konsentrat tembaga hingga akhir tahun ini. Indonesia telah mengizinkan Freeport-McMoRan mengekspor konsentrat tembaga tetapi memberlakukan pajak ekspor yang lebih tinggi sebagai penalti. Menurut SMM, umpan balik dari seorang pedagang menunjukkan bahwa hingga hari ini, Indonesia belum menyetujui izin ekspor konsentrat tembaga, dan para pedagang masih menunggu persetujuan. Selain itu, informasi dari seorang penambang menunjukkan bahwa izin ekspor konsentrat tembaga belum disetujui tetapi kemungkinan akan mengalami kemajuan dalam waktu dekat.
SMM percaya bahwa sejak tahun lalu, Indonesia menghadapi penumpukan inventaris konsentrat tembaga yang signifikan, tidak dapat diekspor. Hal ini mengakibatkan biaya bisnis dan keuangan yang tinggi bagi penambang dan pedagang. Sementara itu, permintaan domestik dari proyek pembangunan smelter tertunda dan semakin terhambat oleh kecelakaan produksi, mencegah permintaan dilepaskan. Di bawah tekanan ganda, pemerintah Indonesia mungkin harus sementara melonggarkan izin ekspor bahan mentah atau menunggu hingga ketiga smelter beroperasi penuh sebelum melarang ekspor konsentrat tembaga.
Pada 2024, Tiongkok mengimpor 550 ribu mt konsentrat tembaga dari Indonesia, sementara total impor konsentrat tembaga Tiongkok tahun itu mencapai 28,1646 juta mt. Pasokan Indonesia hanya menyumbang 1,95% dari impor konsentrat tembaga Tiongkok. Meskipun ekspor konsentrat tembaga Indonesia memberikan kontribusi minimal terhadap keseimbangan pasokan-permintaan regional Tiongkok untuk konsentrat tembaga, mengingat masalah pasokan bahan baku yang parah saat ini di Tiongkok, bahkan kontribusi kecil lebih baik daripada tidak ada.


》Klik untuk Mengakses Basis Data Rantai Industri Tembaga SMM



