》Lihat Kutipan, Data, dan Analisis Pasar Tembaga SMM
》Klik untuk Melihat Tren Harga Historis Tembaga Spot SMM
Menurut data terbaru dari Administrasi Umum Kepabeanan, impor tembaga bekas dan tembaga bekas yang dihancurkan di Tiongkok pada Desember 2024 mencapai 217.500 mt, naik 25% MoM dan naik 9% YoY. Ini menandai kembalinya ke level tinggi ini untuk pertama kalinya sejak rekor tertinggi pada Maret dan April 2024. Total impor untuk 2024 mencapai 2,25 juta mt, naik 13,26% YoY. (Kode HS 74040000)

Data kepabeanan menunjukkan bahwa impor bahan baku tembaga sekunder pada Desember menunjukkan pertumbuhan yang lebih baik dari perkiraan baik MoM maupun YoY, dengan peningkatan terutama berasal dari AS dan Jepang. Menurut data kepabeanan, AS mengekspor 43.900 mt tembaga bekas (tembaga bekas dan tembaga bekas yang dihancurkan) ke Tiongkok pada Desember, naik 30% MoM dan naik 27% YoY. Jepang mengekspor 28.600 mt tembaga bekas (tembaga bekas dan tembaga bekas yang dihancurkan) ke Tiongkok pada Desember, naik 39% MoM tetapi turun 11% YoY.
Mengenai keuntungan dan kerugian impor, impor bahan baku tembaga sekunder sebagian besar berada dalam kondisi merugi pada Oktober, sempat menguntungkan pada akhir bulan. Pada November, jendela impor tetap terbuka, harga tembaga stabil, dan pedagang mempertahankan aktivitas pembelian normal. Namun, pada akhir November, karena dampak pemilihan Trump, pedagang impor di Ningbo menghentikan pembelian barang asal AS. Perlu dicatat, menurut SMM, peningkatan signifikan dalam volume pembersihan bea cukai Desember sebagian disebabkan oleh inspeksi bea cukai yang lebih ketat mulai November, yang menunda pembersihan. Banyak pengiriman yang tiba pada akhir November baru dibersihkan pada pertengahan Desember, berkontribusi pada kinerja impor yang lebih baik dari perkiraan pada Desember.


Ke depan, meskipun jendela impor tetap terbuka pada Desember, kondisi pasar menunjukkan aliran pasokan yang ketat dan tekanan keuangan akhir tahun, yang menyebabkan lemahnya keinginan penimbunan di kalangan pedagang dan perusahaan. Memasuki Januari, jendela impor kembali ke kondisi merugi, perusahaan hilir mulai libur, dan permintaan tetap lesu. Selain itu, dengan pemerintahan Trump yang mulai menjabat, kebijakan tarif tetap tidak pasti. Oleh karena itu, volume impor bahan baku tembaga sekunder diperkirakan akan menurun bulan depan. (Di bawah ini adalah data impor per negara untuk Desember)






