Bijih Nikel
Pada awal November, harga bijih nikel Indonesia menunjukkan tren naik. Dalam hal harga patokan, patokan domestik bijih nikel Indonesia untuk paruh pertama Oktober adalah USD 15,075 per ton metrik kering, turun 0,44% dari periode sebelumnya. Untuk premi, menurut data SMM tentang premi bijih nikel laterit domestik Indonesia, kadar 1,4% rata-rata USD 22, kadar 1,5% rata-rata USD 25,5, dan kadar 1,6% rata-rata USD 26. Harga kirim untuk bijih laterit kadar Ni 1,6% di Indonesia adalah USD 51,7–53,7 per ton metrik basah, tidak berubah dari minggu lalu. Untuk bijih hidrometalurgi, harga kirim untuk kadar Ni 1,3% tetap stabil di USD 24–26 per ton metrik basah, tidak berubah dari minggu lalu.
- Bijih Pirometalurgi:
Di sisi pasokan bijih pirometalurgi, beberapa daerah di Sulawesi mengalami hujan sporadis, sementara Pulau Halmahera tetap dalam musim kemarau. Secara keseluruhan, operasi penambangan tidak terlalu terpengaruh. Dari sisi produksi, tambang telah meningkatkan output untuk menutupi keterlambatan bulan-bulan sebelumnya, dan produksi bijih nikel terus naik. Namun, pemeriksaan berkelanjutan oleh satgas kehutanan masih menyebabkan gangguan kecil pada pengiriman saat ini. Dari perspektif RKAB, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Indonesia berencana menurunkan target produksi nikel 2026. Langkah ini menyusul keputusan sebelumnya Kementerian Perindustrian untuk membatasi izin smelter baru karena kelebihan pasokan global dan domestik. Dirjen Mineral dan Batubara ESDM, Tri Winarno, menyatakan bahwa Rencana Kerja dan Anggaran (RKAB) 2026 akan disesuaikan dengan permintaan pasar dan diperkirakan lebih rendah dari tingkat tahun ini sekitar 319 juta ton. Di sisi permintaan, beberapa smelter Indonesia terus menimbun stok menjelang akhir tahun untuk mengantisipasi ketidakpastian dalam persetujuan RKAB mendatang. Siklus persediaan smelter diperkirakan meningkat sedikit hingga akhir tahun depan. Secara keseluruhan, pasokan bijih nikel Indonesia menghadapi risiko penurunan potensial, dan dikombinasikan dengan inversi biaya yang terus-menerus di smelter NPI, faktor-faktor ini diperkirakan akan mendukung harga bijih nikel dan menjaganya stabil ke depan.
- Bijih Hidrometalurgi:
Dari perspektif bijih limonit, sisi pasokan tetap relatif stabil, dengan produksi keseluruhan yang stabil dan bahkan agak melimpah。 Dari sisi permintaan, pelebur HPAL sedikit meningkatkan pengadaan bijih, meskipun tingkat persediaan mereka masih relatif mencukupi。 Dengan ketidakpastian seputar alokasi RKAB baru dan ekspektasi kuota yang berkurang, harga bijih nikel proses basah diperkirakan akan tetap stabil dalam jangka pendek, dengan potensi penurunan yang terbatas。
Nickel Pig Iron
“Permintaan Terminal Lemah di Musim Sepi Tradisional; Harga NPI Bermutu Tinggi Terus Menurun”
Harga rata-rata NPI 10-12% SMM turun RMB 9,8 per unit nikel secara mingguan menjadi RMB 909,6 per unit nikel(ex-works, pajak termasuk), sementara indeks FOB NPI Indonesia turun USD 1,1 per unit nikel menjadi USD 112,37 per unit nikel。 Tren penurunan didorong oleh kerugian tekanan biaya yang terus-menerus di pabrik baja tahan karat hilir, ditambah dengan keunggulan biaya yang stabil dari baja tahan karat bekas, yang menyebabkan peningkatan penggunaan scrap dan permintaan NPI yang lebih lemah。
Selama musim sepi tradisional, permintaan terminal tetap lemah, dan harga NPI bermutu tinggi terus turun minggu ini。 Di sisi pasokan, seiring harga mendekati titik terendah historis, pabrik NPI hulu masih menahan penawaran, dan hampir tidak ada kesepakatan spot yang diselesaikan。 Namun, dalam sentimen bearish yang berlaku, beberapa pedagang terus menjual dengan harga lebih rendah, mendorong penawaran pasar dan tingkat transaksi semakin turun。 Di sisi permintaan, konsumsi terminal melemah lebih lanjut seiring pasar memasuki musim sepi tradisional。 Pabrik baja tahan karat hilir menghadapi tekanan penjualan yang meningkat dan kontraksi margin lebih lanjut, sementara harga baja tahan karat bekas juga terus menurun。 Dengan persediaan baja tahan karat yang tinggi dan keunggulan biaya scrap baja tahan karat yang semakin tumbuh, pembeli hilir mengadopsi pendekatan pengadaan yang lebih hati-hati dan beralih ke sikap wait-and-see, mengakibatkan penurunan lebih lanjut dalam volume transaksi。 Secara keseluruhan, pasar NPI bermutu tinggi mengalami pasokan lemah dan permintaan lemah, dengan total persediaan di seluruh rantai pasokan meningkat secara mingguan。 Kelebihan pasokan berlanjut, dan tanpa panduan arah yang jelas, harga NPI bermutu tinggi diperkirakan akan tetap berada di bawah tekanan。Berdasarkan biaya tunai NPI berkualitas tinggi yang dihitung menggunakan harga bijih nikel dari 25 hari sebelumnya, margin smelter terus menurun minggu ini. Dari perspektif bahan baku, harga bijih nikel di Filipina dan Indonesia tetap stabil, sementara biaya bahan bantu terus naik, mendorong biaya produksi NPI secara keseluruhan lebih tinggi. Sementara itu, sentimen pasar tetap lesu dan harga NPI berkualitas tinggi terus turun, memberikan tekanan lebih lanjut pada profitabilitas smelter.
Melihat ke depan minggu depan, harga bijih nikel diperkirakan tetap kuat, dan biaya bahan bantu mungkin tetap tinggi. Dengan harga NPI masih di bawah tekanan penurunan, inversi biaya-margin smelter kemungkinan akan semakin memburuk.



