Harga lokal akan segera diumumkan, harap ditunggu!
Tahu
+86 021 5155-0306
bahasa:  

【Analisis SMM】Tinjauan Mingguan Pasar Nikel Indonesia - 27 Juni

  • Jun 27, 2025, at 4:48 pm
  • SMM
Premium Bijih Nikel Indonesia Turun? Tren Baru Lainnya? Harga NPI Berlaku Sama?

Bijih Nikel

"Premium Bijih Nikel Indonesia Turun, Apakah Tren Baru Lainnya?"


Minggu ini, harga bijih nikel domestik di Indonesia telah menurun. Premium untuk bijih nikel laterit telah turun menjadi USD 24-26 per ton metrik basah (TMB). Menurut data SMM, harga pengiriman bijih nikel laterit dengan kadar 1,6% Ni kini berada di kisaran USD 50,9-54,9/TMB, turun USD 2,5 dari minggu lalu. Sebaliknya, harga bijih nikel limonit dengan kadar 1,3% Ni tetap stabil di kisaran USD 26-28/TMB, tidak berubah dari minggu lalu.

  • Bijih untuk Metalurgi Panas:

Dari sisi penawaran, curah hujan yang sering terjadi terus mengganggu penambangan dan logistik di pusat-pusat produksi utama seperti Sulawesi dan Halmahera, sehingga memperketat pasokan. Namun, diperkirakan akan ada kemajuan dalam persetujuan tambahan kuota RKAB (Rencana Kerja dan Anggaran), dengan persetujuan yang mungkin akan dipercepat pada bulan Juli. Dalam hal permintaan, sebagian besar pabrik peleburan NPI Indonesia, yang dibebani oleh kerugian operasional yang terus-menerus, tidak mampu mempertahankan premium yang tinggi. Sementara pasokan bijih untuk metalurgi panas masih terbatas, produsen hilir terus menekan agar premium lebih rendah untuk memastikan pengadaan bijih yang hemat biaya. Terutama, harga HMA untuk turun pada awal Juli, dan penyesuaian turun lebih lanjut diperkirakan akan terjadi pada sisa bulan ini.

  • Bijih untuk Metalurgi Basah:

Dalam hal penawaran, ketersediaan limonit masih relatif stabil untuk memenuhi permintaan saat ini, didukung oleh beberapa bulan persediaan stok yang dihasilkan dari insiden QMB pada bulan Maret. Namun, karena musim hujan yang berkepanjangan di Sulawesi dan Halmahera, ada kemungkinan pasokan akan terganggu di masa depan. Dari sisi permintaan, dua proyek HPAL besar diperkirakan akan menyelesaikan uji coba pada semester kedua tahun ini, yang kemungkinan akan mendorong peningkatan permintaan untuk limonit.


NPI

Pemogokan Pembeli: Apa yang Berada di Balik Penurunan NPI?


Minggu ini, harga rata-rata NPI berkadar tinggi 8-12% di Cina turun menjadi ¥915,2/poin Ni (pabrik, termasuk pajak), turun ¥10,3/poin Ni dari minggu lalu, sementara indeks FOB NPI Indonesia turun $1,2/poin Ni menjadi $111,1/poin Ni, mencerminkan momentum bearish yang berkelanjutan. Tekanan dari sisi penawaran semakin meningkat: Di Cina, harga CIF tinggi untuk bijih nikel Filipina berkadar menengah-tinggi (didukung oleh permintaan Indonesia yang kuat) dan biaya penambangan yang tinggi memperluas kerugian pabrik peleburan, kemungkinan akan membatasi output. Di Indonesia, meskipun ada penurunan kecil dalam premium bijih, inversi harga-biaya yang parah memaksa beberapa pabrik peleburan untuk mengurangi tingkat operasi. Dalam hal permintaan, pabrik baja stainless, yang berjuang dengan kerugian berkepanjangan dan inventaris tinggi, menunjukkan minat pembelian yang lemah, sehingga membuat harga NPI berada di bawah tekanan.

Dinamika biaya juga telah memburuk. Kerugian kas pabrik peleburan NPI semakin dalam karena harga produk yang turun, meskipun ada sedikit bantuan dari biaya bahan tambahan yang lebih rendah. Harga bijih nikel Filipina tetap stabil di tengah permintaan Indonesia yang kuat, tetapi kenaikan lebih lanjut terbatas mengingat tekanan keuangan pabrik peleburan. Untuk prospek masa depan, biaya bahan tambahan mungkin akan stabil minggu depan dengan dukungan kebijakan, sementara harga bijih diperkirakan akan stabil. Namun, dengan harga baja stainless yang stagnan dan margin pabrik peleburan yang terkikis, harga NPI menghadapi risiko penurunan yang berkelanjutan.

  • analisis
  • Industri
  • Nikel
Obrolan langsung melalui WhatsApp
Bantu kami mengetahui pendapat Anda.