Pada Juni 2024, perusahaan pertambangan Australia, Latitude 66, mengumumkan penemuan koridor mineralisasi sepanjang 2,5 kilometer yang mengandung emas, kobalt, dan tembaga di wilayah eksplorasi K6 di Finlandia utara. Meskipun masih dalam tahap awal eksplorasi, penemuan ini dapat memiliki dampak yang jauh lebih besar bagi upaya Eropa yang sedang berlangsung untuk mengamankan rantai pasokan mineral penting. Dari sudut pandang sumber daya, geografis, dan kebijakan, proyek ini menunjukkan potensi besar untuk menjadi kontributor utama dalam transisi energi hijau Eropa.
Koridor K6 menunjukkan karakteristik mineralisasi polimetalik yang jelas, dengan emas, kobalt, dan tembaga yang teridentifikasi bersama dalam sampel bor. Meskipun interval mineralisasi saat ini belum mencapai tingkat ekonomis—misalnya, menunjukkan 0,27 gram emas per ton, 0,13% kobalt, dan 0,35% tembaga—signifikansi strategisnya sangat menonjol. Kobalt, khususnya, sangat penting untuk baterai lithium-ion berkinerja tinggi dan paduan kelas pertahanan. Dengan pasokan global yang sangat terkonsentrasi di Republik Demokratik Kongo dan Tiongkok, munculnya sumber daya kobalt Eropa domestik dapat memainkan peran penting dalam membangun kerangka pasokan yang lebih mandiri. Sementara itu, emas memberikan fleksibilitas ekonomi pada tahap awal, yang berpotensi menghasilkan arus kas untuk mendukung proyek yang lebih luas. Kehadiran tembaga menambahkan nilai metalurgi dan pasar lebih lanjut.
Lokasi proyek di Lapland Finlandia memperkuat pentingnya strategisnya. Finlandia memiliki stabilitas politik, prospek geologis, dan memiliki tradisi pertambangan yang sudah lama. Sebagai anggota Uni Eropa, Finlandia berada dalam posisi yang baik untuk mendapatkan manfaat dari dana dan insentif kebijakan di bawah Undang-Undang Bahan Baku Penting (CRMA) Uni Eropa. Dalam konteks tujuan dekarbonisasi Uni Eropa dan dorongan pengembangan rantai pasokan lokal, K6 sangat sesuai dengan prioritas geopolitik dan kebijakan industri. Bagi Uni Eropa, penemuan ini tidak hanya merupakan penemuan mineral—melainkan merupakan langkah menuju pengurangan ketergantungan eksternal dan kontrol yang lebih besar atas sumber daya yang penting bagi transisi energi.
Negosiasi yang sedang berlangsung antara Latitude 66 dengan investor Eropa untuk mendapatkan dana untuk perluasan pengeboran mencerminkan kepercayaan yang semakin meningkat terhadap proyek mineral penting domestik. Ketika Uni Eropa mengintensifkan upaya untuk mengurangi risiko rantai pasokan dan mengejar kedaulatan bahan baku, penemuan seperti K6 semakin menarik bagi keuangan strategis dan hijau. Dengan eksplorasi lebih lanjut dan pendefinisian sumber daya, proyek ini dapat memenuhi syarat untuk mendapatkan dukungan dari bank pembangunan atau dana investasi yang sejalan dengan iklim, mempercepat jalannya menuju kelayakan dan akhirnya produksi.
Secara kesimpulan, meskipun penemuan Latitude 66 di lokasi K6 masih berada pada tahap awal, campuran sumber daya yang seimbang, lokasi yang menguntungkan, dan keselarasan strategisnya sudah menunjukkan pentingnya di masa depan sebagai sumber mineral penting Eropa. Di era di mana transisi hijau sedang membentuk kembali prioritas sumber daya global, penemuan seperti K6 bukan hanya merupakan peluang komersial—tetapi juga merupakan tonggak strategis dalam pencarian Eropa untuk otonomi mineral dan ketahanan industri.



