Pada hari Selasa waktu setempat, Ketua Fed Powell menghadiri dengar pendapat Komite Jasa Keuangan DPR sesuai jadwal. Ia mengatakan kepada anggota parlemen bahwa inflasi diperkirakan akan mulai meningkat dalam waktu dekat, dan Fed AS akan terus memantau situasi ekonomi sebelum memutuskan untuk menurunkan suku bunga atau tidak.
Powell menyatakan, "Untuk saat ini, kami berada dalam posisi yang baik untuk menunggu dan melihat, untuk mempelajari lebih lanjut tentang kemungkinan arah ekonomi, sebelum mempertimbangkan untuk menyesuaikan sikap kebijakan kami."
Pernyataan ini bertentangan dengan sikap Trump yang menuntut penurunan suku bunga segera. Pada Selasa pagi, Trump sekali lagi mengkritik Powell dengan keras, dengan mengatakan, "Saya berharap Kongres benar-benar bisa memberikan pelajaran kepada orang yang sangat bodoh dan keras kepala ini. Kami akan membayar ketidakmampuannya selama bertahun-tahun yang akan datang."
Selama sesi tanya jawab dengar pendapat, beberapa anggota Partai Republik mempertanyakan Powell tentang mengapa Fed AS belum mengambil tindakan untuk menurunkan biaya pinjaman. Powell menjawab bahwa sebagian besar ekonom, baik di dalam maupun di luar Fed AS, masih memperkirakan tarif akan mendorong inflasi, dan pembuat kebijakan berharap untuk melihat situasi dalam beberapa bulan mendatang sebelum mengambil tindakan yang sesuai.
Powell mengatakan tentang tarif, "Kami benar-benar tidak tahu berapa banyak yang akan diteruskan kepada konsumen. Kami harus menunggu dan melihat. Diperkirakan bahwa tarif akan memiliki dampak signifikan terhadap inflasi pada bulan Juni, Juli, dan Agustus."
Beberapa anggota parlemen juga menyatakan penghargaan atas tindakan Powell yang berfokus pada menurunkan harga dan mendukung lapangan kerja maksimal. Powell menyatakan, "Saya telah berbicara dengan banyak anggota parlemen secara pribadi, dan mereka mengatakan bahwa Anda (Fed AS) melakukan hal yang benar. Saya telah mendengar banyak anggota parlemen mengatakan itu secara pribadi."
Josh Gottheimer, seorang anggota Partai Demokrat dari New Jersey, bertanya kepada Powell apakah "tekanan" dari Trump akan mengganggu pengambilan keputusan Fed AS. Powell menjawab bahwa Fed AS berharap dapat memberikan lingkungan ekonomi yang baik bagi rakyat Amerika, dan hanya itu saja.
Ia menambahkan, "Segala sesuatu yang lain adalah gangguan. Kami selalu melakukan apa yang kami pikir benar dan menanggung konsekuensinya. Saya tidak tahu bagaimana lagi untuk melakukan pekerjaan ini."
Powell juga mengatakan kepada komite bahwa "tarif yang dikenakan tahun ini dapat mendorong harga komoditas dan memberikan tekanan pada aktivitas ekonomi. "Dia mengatakan bahwa tarif dapat menyebabkan goncangan satu kali terhadap inflasi atau menyebabkan putaran inflasi yang lebih berkepanjangan.
Dia menunjukkan bahwa tanggung jawab The Fed AS adalah untuk "mencegah goncangan satu kali berkembang menjadi masalah inflasi yang terus-menerus," dan bahwa situasi inflasi secara keseluruhan saat ini menunjukkan tren positif.
The Fed AS secara bulat memilih minggu lalu untuk mempertahankan suku bunga acuan tidak berubah, tetapi perkiraan ekonomi yang dirilis secara bersamaan juga menunjukkan perbedaan yang semakin jelas: di antara 19 anggota, 7 mengharapkan tidak ada penurunan suku bunga tahun ini, 2 mengharapkan satu kali penurunan, dan 10 sisanya mengharapkan setidaknya dua kali penurunan.
Powell mencatat bahwa sebagian besar pembuat keputusan The Fed mendukung penurunan suku bunga akhir tahun ini, dengan "hanya beberapa" yang tidak setuju dengan pandangan ini.
Sementara itu, dua gubernur The Fed, Bowman dan Waller, keduanya mendukung penurunan suku bunga sejak bulan Juli. Kedua pejabat tersebut diangkat oleh Trump selama masa jabatan pertamanya, dengan Waller sering disebut sebagai calon penerus posisi Ketua The Fed pada bulan Mei tahun depan.
Sebagai tanggapan, Powell mengatakan bahwa dia tidak akan membuka pintu untuk penurunan suku bunga pada pertemuan The Fed bulan Juli, seperti yang disarankan oleh kedua rekannya. "Saya tidak ingin menentukan pertemuan mana yang akan melihat penurunan suku bunga, tetapi saya tidak berpikir kita perlu terburu-buru. Mengingat bahwa pasar tenaga kerja masih kuat dan masih banyak ketidakpastian."
