Menurut data bea cukai, total ekspor film mencapai 42.445,236 metrik ton pada tahun 2024, turun 32,21% secara tahunan (YoY). Pada kuartal pertama 2025, ekspor kumulatif mencapai 11.679,209 metrik ton, naik 13,29% secara tahunan (YoY). Pada bulan Mei, ekspor mencapai 43.741,34 metrik ton, naik 31,59% secara bulanan (MoM). Pada bulan Mei, Indonesia merupakan pasar terbesar untuk ekspor film China, menyumbang 34,12% dari total. Korea Selatan berada di peringkat kedua, dengan pangsa ekspor sebesar 11,23%, dan AS masuk ke dalam tiga besar, dengan pangsa ekspor sebesar 10,04%, naik 393,75% secara bulanan (MoM).

Pada bulan Mei, berdasarkan negara/wilayah, sepuluh wilayah utama untuk ekspor film adalah Indonesia (pangsa 34,12%), Korea Selatan (pangsa 11,23%), AS (pangsa 10,04%), UEA (pangsa 8,49%), Polandia (pangsa 4,71%), Turki (pangsa 4,65%), Vietnam (pangsa 4,29%), Laos (pangsa 3,99%), dan Rusia (pangsa 2,73%).
Pada bulan Mei, Indonesia tetap menjadi pasar terbesar untuk ekspor film, menyumbang 34,12% dari total. AS menjadi eksportir film terbesar ketiga, dengan ekspor sebesar 439,202 metrik ton pada bulan Mei, naik 393,75% secara bulanan (MoM), dan pangsa ekspornya naik menjadi 10,04%.



