Komentar Tengah Hari tentang Kontrak Timah SHFE yang Paling Banyak Diperdagangkan pada 18 Juni 2025
Pada tengah hari hari ini, kontrak timah SHFE yang paling banyak diperdagangkan (SN2507) mempertahankan tren yang lemah dan berfluktuasi. Kontrak tersebut dibuka pada 263.340 yuan/mt, turun sedikit dari harga penyelesaian hari perdagangan sebelumnya, dengan kisaran fluktuasi intraday menyempit menjadi 262.000-264.000 yuan/mt. Perdagangan di pasar spot lesu, dengan pembelian hulu terutama didorong oleh kebutuhan mendesak dan sentimen menunggu-dan-lihat yang kuat. Untuk timah LME, timah LME pada malam hari ditutup pada $32.500/mt, naik 0,78%. Secara teknis, timah tersebut berada di bawah tekanan di dekat rata-rata harian MA60, dengan persaingan sengit antara pembeli dan penjual dalam jangka pendek.
Harga Tinggi Menekan Pembelian: Setelah harga timah spot rebound menjadi sekitar 260.000 yuan/mt, penerimaan harga tinggi oleh hulu terbatas. Pasar spot hanya mempertahankan transaksi berdasarkan kebutuhan mendesak, dengan pedagang melaporkan volume perdagangan harian kurang dari 10 mt.
Gangguan dari Pertemuan Suku Bunga Fed AS: Pasar telah sebagian besar mencerna ekspektasi bahwa Fed AS akan mempertahankan suku bunga, tetapi nada hawkish atau dovish dari pernyataan kebijakan dapat memicu fluktuasi dolar AS, yang secara tidak langsung menekan selera risiko terhadap logam. Selain itu, konflik geopolitik yang berulang di Timur Tengah (seperti insiden Selat Hormuz) telah memperburuk fluktuasi harga minyak mentah dan komoditas terkait energi, tetapi dampak langsungnya terhadap harga timah terbatas.
Fluktuasi Indeks Dolar AS: Ekspektasi terhadap kebijakan Fed AS dan kemajuan dalam perjanjian perdagangan AS-Inggris mempengaruhi tren dolar AS. Jika dolar AS rebound, itu akan menekan harga timah LME yang dinominasikan dalam dolar AS. Sebaliknya, jika data inflasi melemahkan ekspektasi kenaikan suku bunga, harga timah mungkin mendapatkan jeda.
Prospek Timah LME: Timah LME berada di bawah tekanan teknis jangka pendek, tetapi persediaan rendah dan gangguan pasokan membatasi ruang penurunan. Timah tersebut diperkirakan akan berfluktuasi dalam kisaran $31.000-33.000/mt. Disarankan untuk memantau data ekspor Indonesia dan perubahan sentimen makro.
Pasar timah saat ini menunjukkan pola "dukungan pasokan yang kuat dan realitas permintaan yang lemah," dengan baik timah SHFE maupun timah LME tidak memiliki momentum untuk terobosan sepihak.



