Menurut data dari Badan Bea dan Cukai Umum, Tiongkok mengekspor 235.200 ton dan 269.300 ton kabel dan kawat pada bulan Maret dan April 2025, masing-masing naik 54,8% MoM dan 14,5% MoM, serta naik 22,23% YoY dan 21,7% YoY. Dari Januari hingga April, total ekspor kabel dan kawat Tiongkok mencapai 915.700 ton, yang menunjukkan tingkat pertumbuhan kumulatif YoY sebesar 12,79%. Di antara jumlah tersebut, ekspor kabel dan kawat tembaga masing-masing mencapai 108.200 ton dan 135.800 ton pada bulan Maret dan April, naik 47,59% MoM dan 25,42% MoM, serta naik 20,57% YoY dan 35,03% YoY. Hingga April, total ekspor kabel dan kawat tembaga Tiongkok mencapai 424.500 ton, dengan tingkat pertumbuhan kumulatif YoY sebesar 15%.


Secara kumulatif dari bulan Maret hingga April, ekspor kabel dan kawat tembaga mencakup 207 negara dan wilayah. Di antara jumlah tersebut, Australia, Inggris, dan Filipina secara kumulatif mengimpor masing-masing 21.300 ton, 17.900 ton, dan 12.800 ton kabel dan kawat tembaga dari Tiongkok, yang menempati posisi tiga besar. Perlu dicatat bahwa volume ekspor ke Inggris mengalami peningkatan paling signifikan. Menurut SMM, National Grid Inggris sebelumnya telah mengumumkan bahwa mereka akan memperluas investasinya dalam sistem jaringan listrik Inggris dari tahun 2025-2026 untuk mengatasi kemacetan jaringan yang disebabkan oleh integrasi proyek-proyek energi bersih. Selain itu, Inggris akan lebih mempercepat pengembangan energi terbarukan dan menerapkan "Rencana Aksi Energi Bersih 2030". SMM memperkirakan bahwa permintaan Inggris akan kabel dan kawat tembaga akan terus meningkat. Selain itu, perlu disebutkan bahwa, dalam hal volume ekspor kumulatif dari bulan Maret hingga April, pesanan ekspor ke AS menurun secara signifikan YoY, dan AS telah keluar dari posisi tiga besar dalam peringkat volume ekspor kumulatif.



