Pada 22 Mei (Kamis), perusahaan pertambangan tembaga Freeport Indonesia mengumumkan bahwa smelter Manyar senilai US$3,7 miliar di Jawa Timur, yang sempat ditutup karena kebakaran tahun lalu, telah kembali beroperasi lebih awal dari jadwal dan diperkirakan akan mulai berproduksi pada minggu keempat bulan Juni.
Chief Executive Officer Tony Wenas menyatakan dalam pengumuman pada Kamis bahwa smelter tersebut diperkirakan akan beroperasi dengan kapasitas penuh pada bulan Desember.
Kebakaran besar terjadi di smelter tersebut pada bulan Oktober tahun lalu. Wenas mencatat bahwa pekerjaan perbaikan telah selesai lebih awal dari jadwal.
Pada bulan Maret tahun ini, pemerintah Indonesia memberikan izin selama enam bulan kepada Freeport Indonesia, anak perusahaan Freeport-McMoRan Inc, untuk mengekspor 1,27 juta mt konsentrat tembaga, yang meringankan larangan ekspor tembaga mentah secara nasional.
