Didorong oleh perkembangan positif yang signifikan dalam putaran baru negosiasi perdagangan Tiongkok-AS, sektor perkapalan di pasar saham Hong Kong terus menunjukkan tren kenaikan. Pada saat berita ini diturunkan, saham COSCO SHIPPING Development (02866.HK) naik 3,67%, saham COSCO SHIPPING Ports (01199.HK) naik 2,47%, dan saham Qingdao Port (06198.HK) naik 1,45%.

Catatan: Kinerja saham perkapalan
Sementara itu, CIMC Group (02039.HK), pemimpin global dalam industri kontainer, secara alami mendapat manfaat dari hal ini. Kenaikan intradaynya pernah melampaui 10%. Perlu dicatat bahwa harga saham grup tersebut naik 30% dari 9 April hingga 14 Mei.
Pada saat berita ini diturunkan, saham CIMC Group naik 4,29% menjadi HKD 5,84.

Catatan: Kinerja terbaru CIMC Group
Pelonggaran Kebijakan Mendorong Perkapalan
Dalam berita, pada 12 Mei, Tiongkok dan AS mencapai kesepakatan melalui pembicaraan di Jenewa. AS akan menurunkan tarif barang-barang Tiongkok dari 145% menjadi 30% dalam waktu 90 hari, dan Tiongkok juga akan menurunkan tarif barang-barang AS dari 125% menjadi 10%. Selanjutnya, baik Tiongkok maupun AS menyesuaikan tarif terkait dalam beberapa hari terakhir.
Dalam konteks ini, importir AS secara signifikan meningkatkan pesanan impor mereka dari Tiongkok minggu ini. Data dari beberapa perusahaan pelayaran dan pelacakan industri menunjukkan bahwa volume pengiriman barang Tiongkok ke AS telah meningkat secara signifikan.
Platform digital perkapalan global Vizion mengungkapkan data yang mengejutkan: Dalam tujuh hari setelah kesepakatan dicapai, pemesanan kontainer di rute Tiongkok-AS melonjak 277%, dari 5.709 TEU menjadi 21.530 TEU.
Raksasa pelayaran Jerman Hapag-Lloyd mengonfirmasi bahwa pemesanan kabinnya di rute AS-Tiongkok melonjak 50% dalam tiga hari. CEO Rolf Habben Jansen dengan blak-blakan menyatakan bahwa "ruang kabin kapal akan segera habis terjual."
Ryan Petersen, pendiri Flexport, bahkan mengeluarkan peringatan mendesak di media sosial: Pada hari pertama, pesanan angkutan laut melonjak 35%, dan krisis kemacetan pelabuhan mengancam.
Paul Brashier, Wakil Presiden Rantai Pasokan Global di ITS Logistics, sebuah perusahaan logistik, mengatakan, "Klien saya telah memuat ribuan kontainer di Tiongkok, siap untuk dikirim." Ia memperkirakan akan terjadi lonjakan lebih lanjut dalam volume pengiriman kontainer dalam empat hingga enam minggu mendatang.
Analisis Goldman Sachs menunjukkan bahwa importir AS, untuk merebut kesempatan emas dari tarif 30%, sedang meluncurkan gelombang penimbunan barang yang belum pernah terjadi sebelumnya. Data ekspor China mungkin mencapai rekor pada kuartal III.



