Pada 30 April (Rabu), laporan Glencore mengungkapkan bahwa produksi tembaga pada kuartal pertama tahun ini turun 30% YoY menjadi 167.900 metrik ton, tetapi perkiraan produksi tahun penuh untuk 2025 masih berada dalam kisaran 850.000-910.000 metrik ton, dengan produksi yang diperkirakan akan meningkat dalam beberapa bulan mendatang.
Glencore memproduksi sekitar 952.000 metrik ton tembaga tahun lalu.
Kekhawatiran seputar perdagangan global telah menekan harga sebagian besar logam industri, tetapi analis memperkirakan bahwa seiring dengan transisi menuju kendaraan listrik (EV) dan kemajuan infrastruktur energi terbarukan, harga tembaga dan mineral penting lainnya untuk transisi energi akan meningkat.
Laporan Glencore menunjukkan bahwa produksi nikel pada kuartal pertama tahun ini turun 21% YoY menjadi 18.800 metrik ton, tetapi target produksi untuk 2025 tetap tidak berubah pada 74.000-86.000 metrik ton.
Produksi seng pada kuartal pertama tahun ini meningkat 4% YoY menjadi 213.600 metrik ton, terutama mencerminkan kadar yang lebih tinggi di tambang Antamina dan peningkatan produksi di Australia; target produksi seng untuk 2025 adalah 930.000-990.000 metrik ton.
Produksi timbal pada kuartal pertama tahun ini meningkat 14% menjadi 49.900 metrik ton.
