Menurut laporan media, Sony Group tengah mempertimbangkan untuk memisahkan bisnis semikonduktornya. Langkah ini akan menjadi upaya terbaru perusahaan untuk menyederhanakan operasionalnya dan meningkatkan nilai aset.
Sebagai latar belakang, bisnis semikonduktor Sony (Sony Semiconductor Solutions Group) terutama memasok sensor gambar canggih kepada produsen ponsel seperti Apple dan Xiaomi, serta berbagai produsen kamera. Menurut informasi di situs web resmi perusahaan, sensor gambar Sony menguasai 53% pangsa pasar global (berdasarkan nilai), dan perusahaan berupaya meningkatkan angka ini menjadi 60% tahun ini.
Namun, masalahnya terletak pada fakta bahwa margin laba operasional segmen Imaging & Sensing Solutions Sony telah menurun dari sekitar 25% menjadi sedikit di atas 10%, dengan tingkat pertumbuhan segmen ini semakin tertinggal dibandingkan dengan segmen game dan musik, yang merupakan mesin pertumbuhan perusahaan.
Pada kuartal keempat tahun lalu, bisnis game Sony mencapai laba operasional sebesar 118,1 miliar yen, yang menunjukkan tingkat pertumbuhan tahun ke tahun sebesar 37,1%; bisnis musik juga mencatat pertumbuhan laba operasional sebesar 27,9% tahun ke tahun. Sementara itu, pendapatan dan laba bisnis Imaging & Sensing Solutions menurun secara tahunan.
(Sumber: laporan keuangan Sony)
Menurut sumber yang akrab dengan masalah ini, pemisahan dan pencatatan saham Sony Semiconductor Solutions Corporation dapat dilakukan seawal tahun ini. Sony tengah mempertimbangkan untuk mengalokasikan sebagian besar saham bisnis chipnya kepada pemegang saham dan mungkin akan mempertahankan saham minoritas setelah pemisahan. Namun, mengingat volatilitas pasar yang dipicu oleh mantan Presiden AS Trump, rencana tersebut masih dapat berubah.
Menanggapi laporan terbaru, juru bicara divisi semikonduktor Sony menolak berkomentar tentang spekulasi pasar. Menurut jadwalnya, Sony akan merilis laporan tahunan tahun fiskal 2024, yang mencakup periode hingga akhir bulan Maret tahun ini, pada 14 Mei.
Perlu disebutkan bahwa beberapa tahun lalu, investor aktivis AS Dan Loeb menunjukkan bahwa dengan hanya memisahkan bisnis non-inti seperti keuangan, Sony dapat meningkatkan nilai saham bagi investor hingga miliaran dolar AS, tetapi perusahaan secara konsisten menolak permintaan tersebut. Akibatnya, dana Third Point milik Loeb akhirnya menutup posisinya dalam American Depositary Receipts Sony pada tahun 2020.
Bagi bisnis chip Sony, pemisahan akan meningkatkan fleksibilitas dalam pengambilan keputusan bisnis sambil juga meningkatkan modal. Kelemahan segmen ini baru-baru ini sangat terkait dengan permintaan global yang lesu untuk ponsel pintar, dan langkah-langkah tarif AS juga telah meningkatkan ketidakpastian dalam prospek industri.
