Harga lokal akan segera diumumkan, harap ditunggu!
Tahu
+86 021 5155-0306
bahasa:  

Trump Mungkin Mengurangi Tarif atas China 50% dan Pertimbangkan Rencana Tarif Bertingkat untuk China

  • Apr 25, 2025, at 6:01 pm
Menurut laporan media asing, untuk mengurangi friksi perdagangan Tiongkok-Amerika, Presiden AS Trump mempertimbangkan untuk menurunkan tarif tinggi pada barang-barang Tiongkok secara signifikan, dengan beberapa tarif mungkin dipotong lebih dari setengahnya. Sumber menyatakan bahwa meskipun Presiden Trump belum membuat keputusan final, beberapa proposal sedang dibahas. Salah satu proposal dari pemerintah AS melibatkan skema tarif bertingkat: menerapkan tarif lebih rendah (sekitar 35%) pada barang Tiongkok non-strategis, sementara menerapkan tarif hingga 100% pada barang kunci Tiongkok yang terkait dengan keamanan nasional AS. Proposal lain menyarankan bahwa tarif AS pada barang Tiongkok bisa diturunkan menjadi antara "50% hingga 65%". Dilaporkan bahwa tarif AS saat ini pada barang Tiongkok dapat mencapai 145%. Pejabat Gedung Putih menyatakan bahwa administrasi Trump tidak akan menurunkan tarif pada barang Tiongkok secara sepihak saat ini, dan penyesuaian apa pun harus dicapai melalui negosiasi dengan pemerintah Tiongkok. Juru bicara Gedung Putih Kush Desai mengatakan, "Presiden Trump telah jelas: Tiongkok perlu mencapai kesepakatan dengan AS. Keputusan apa pun mengenai tarif akan diumumkan langsung oleh Presiden Trump, dan klaim lainnya bersifat spekulatif." Pada 23 April, Menteri Keuangan AS Scott Bessent mengulangi bahwa baik AS maupun Tiongkok menganggap tingkat tarif saat ini "tidak berkelanjutan". Scott Bessent mengatakan, "Seperti yang saya katakan kemarin, ini setara dengan embargo, dan gangguan perdagangan antara kedua negara tidak menguntungkan bagi kedua belah pihak." Pada 22 April, Scott Bessent juga mencatat bahwa ia berharap ketegangan AS-Tiongkok mereda. Trump menyatakan pada 22 April, "Tarif AS pada Tiongkok akan diturunkan secara signifikan, tetapi tidak sampai nol." Pernyataan yang relatif lembut dari Trump ini kontras tajam dengan sikap kerasnya awal April, ketika dia mengumumkan rencana untuk menerapkan tarif tambahan pada barang Tiongkok pada 2 April. Pengamat kebijakan Tiongkok percaya bahwa komentar Trump "dilihat sebagai sinyal pengakuan." Perubahan kebijakan ini berasal dari volatilitas pasar dan kritik kuat dari komunitas bisnis. Pada 23 April, Tiongkok menanggapi dengan menyatakan kesediaan untuk memulai kembali negosiasi dengan AS tetapi memperingatkan bahwa pembicaraan tidak akan berlanjut jika ketegangan AS-Tiongkok berlanjut. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Guo Jiakun mengatakan, "Posisi Tiongkok terhadap perang tarif yang dimulai oleh AS jelas: kami tidak ingin berperang, tetapi kami tidak takut berperang. Jika harus berperang, kami akan melaluinya; jika harus berbicara, pintu kami terbuka." Analis memperingatkan bahwa AS menerapkan tarif tinggi pada barang Tiongkok bisa menyebabkan lonjakan harga produk seperti elektronik, mainan, dan pakaian, yang diproduksi massal di Tiongkok, dan mengganggu rantai pasokan kompleks di berbagai industri.
  • Berita Pilihan
Obrolan langsung melalui WhatsApp
Bantu kami mengetahui pendapat Anda.