Saat AS terus meningkatkan penekanan dan "pemblokiran" tidak masuk akal terhadap industri chip China, analis semikonduktor luar negeri akhirnya menyadari ada yang salah. Mereka memperingatkan bahwa kebijakan-kebijakan ini mungkin akan berbalik, memberikan "hadiah besar" kepada produsen chip domestik China seperti Huawei.
Minggu lalu, Departemen Perdagangan AS tiba-tiba mengumumkan bahwa versi sederhana dari chip yang dirancang khusus sesuai kebijakan AS, seperti NVIDIA H20 dan AMD MI308, juga harus mendapatkan lisensi baru untuk diekspor ke China, dan kebijakan ini efektif tanpa batas waktu. NVIDIA diperkirakan akan menanggung biaya tambahan sebesar 5,5 miliar dolar pada kuartal depan karena hal ini, sementara AMD kemungkinan akan menghadapi biaya tambahan 800 juta dolar.
Produsen China Mendapat Manfaat
Analis menunjukkan, dengan melihat situasi di dalam negeri China, tampaknya "perhitungan" Trump gagal.
Jack Gold, analis utama di perusahaan konsultan J. Gold Associates, menyatakan secara blak-blakan: "Sebenarnya, AS sedang memberikan kemenangan besar bagi China karena China berusaha keras mengembangkan chip sendiri."
"Setelah chip China menjadi kompetitif, mereka akan dijual secara global, dan orang-orang akan membelinya. Setelah itu terjadi, akan sangat sulit bagi produsen chip AS untuk merebut kembali pangsa pasar yang hilang," ia memperingatkan.
Brady Wang, wakil direktur perusahaan riset pasar Counterpoint Research, mengatakan: "Beberapa perusahaan lokal China memproduksi chip yang bersaing dengan NVIDIA, termasuk raksasa teknologi Huawei dan Cambricon."
Wang menambahkan bahwa pesaing-pesaing lokal China ini sekarang memiliki motivasi dan peluang lebih besar untuk mengembangkan dan meningkatkan solusi chip mereka. Ia juga berharap permintaan untuk GPU mereka akan meningkat.
Doug O'Laughlin, analis industri di firma riset semikonduktor independen SemiAnalysis, mengatakan: "Karena pembatasan pada NVIDIA H20 dan GPU canggih lainnya, pengganti domestik seperti seri Ascend Huawei mulai mendapatkan momentum." Mengingat kemajuan Huawei dalam GPU dan laporan tentang cara mengelabui kontrol ekspor, banyak ahli meragukan apakah kontrol ekspor AS yang ditujukan pada NVIDIA akan mencapai tujuan yang dimaksud.
Paul Triolo, mitra dan wakil presiden senior China di firma konsultasi global DGA group, mengatakan: "Kontrol AS terhadap GPU dan peralatan manufaktur semikonduktor sebagian besar merugikan perusahaan-perusahaan AS, termasuk NVIDIA, sementara dampaknya minim terhadap kemampuan perusahaan China untuk mengembangkan model AI terdepan."
Ia menambahkan, sebaliknya, kontrol ekspor mendorong industri semikonduktor China menjadi lebih inovatif.
Prospek Cerah
Juga dilaporkan bahwa dalam tiga bulan pertama tahun ini, perusahaan-perusahaan China memesan setidaknya 16 miliar dolar chip server H20. Wang dari Counterpoint mengatakan belum jelas berapa lama stok yang ada di perusahaan-perusahaan berbeda dapat bertahan, tetapi hal ini memberikan lebih banyak waktu bagi produsen chip China untuk meningkatkan produksi GPU.
"Dalam jangka pendek, saya pikir dampak dari kontrol ini terbatas... Dalam jangka menengah dan panjang, akan bergantung pada perkembangan GPU lokal," tambahnya.
Dilaporkan bahwa chip AI terbaru Huawei, Ascend 920, diperkirakan akan memasuki produksi massal pada paruh kedua 2025, dengan para ahli mengatakan performanya mendekati chip H20.
Laporan terbaru oleh SemiAnalysis mencatat bahwa meskipun Huawei "masih satu generasi tertinggal dalam proses manufaktur chip," perusahaan tersebut "menciptakan gelombang" di industri semikonduktor.
"Meskipun masih ada celah dalam kematangan perangkat lunak dan kelengkapan ekosistem secara keseluruhan, performa perangkat keras sedang mengejar dengan cepat," tambahnya.
