Menurut laporan Reuters yang dikutip oleh Mining.com, pada 2 April, Kementerian Perindustrian dan Konstruksi Kazakhstan mengumumkan bahwa para ahli geologi di negara tersebut telah menemukan deposit tanah jarang raksasa, dengan perkiraan sumber daya melebihi 20 juta ton, yang terkubur pada kedalaman 300 meter.
Saat ini, Kazakhstan tidak tercantum dalam direktori negara penghasil mineral tanah jarang oleh USGS (Layanan Geologi Amerika Serikat). Deposit ini akan membuat Kazakhstan menjadi salah satu negara dengan sumber daya tanah jarang terbesar, setelah Tiongkok dan Brasil.
Sebuah pernyataan yang dirilis oleh Kementerian Perindustrian dan Konstruksi Kazakhstan melalui Telegram menyatakan bahwa tambang tanah jarang yang diberi nama ZK (Zhana Kazakhstan) terletak sekitar 420 kilometer (261 mil) dari ibu kota dan mengandung neodimium, serium, lanthanum, dan yttrium, dengan kadar rata-rata logam tanah jarang sebesar 0,07%.
Namun, kementerian tersebut tidak menentukan perusahaan mana atau kapan tambang tanah jarang ini akan dikembangkan.
