Berita SMM 15 Februari:
Tim Divisi Ilmu Neutron dari Institut Penelitian Energi Atom Korea mengumumkan pada 10 Februari bahwa kelompok penelitian yang dipimpin oleh Dr. Hyungseop Kim telah mengembangkan teknologi perlindungan lingkungan yang mampu mengekstraksi lithium secara efisien dari baterai LFP bekas. Teknologi ini melibatkan reaksi material katoda dengan gas klorin pada suhu 200°C selama 10 menit, yang kemudian terurai dan diekstraksi dalam bentuk lithium klorida. Lithium klorida kemudian dapat diubah menjadi lithium karbonat atau lithium hidroksida melalui proses komersial yang ada untuk mensintesis material katoda untuk baterai baru.
Berbeda dengan metode pengolahan larutan asam tradisional, teknologi ini tidak merusak struktur besi fosfat dalam material katoda, sehingga hampir tidak menimbulkan kerusakan. Teknologi ini memungkinkan material katoda baterai LFP disintesis ulang atau digunakan dalam material baterai logam lithium generasi berikutnya, sehingga meningkatkan efisiensi ekonomi. Selain itu, produk sampingan yang dihasilkan oleh teknologi ini berbentuk air asin yang lebih ramah lingkungan, lebih baik dibandingkan limbah cair asam yang dihasilkan oleh metode tradisional.
Untuk memverifikasi efektivitas teknologi ini, tim peneliti melakukan analisis difraksi neutron menggunakan "Hanaro," satu-satunya reaktor nuklir penelitian di Korea, dan mengonfirmasi bahwa efisiensi ekstraksi lithium dari baterai LFP mencapai 99,8%, dengan kemurnian 98,8%. Saat ini, teknologi ini telah mendapatkan paten domestik di Korea, dan institut tersebut sedang mencari perusahaan yang tertarik untuk melakukan transfer teknologi.
Tim Penelitian Energi Baru SMM
Cong Wang 021-51666838
Rui Ma 021-51595780
Disheng Feng 021-51666714
Ying Xu 021-51666707
Yanlin Lü 021-20707875
Yujun Liu 021-20707895
Xiaodan Yu 021-20707870
Zhicheng Zhou 021-51666711
He Zhang 021-20707850



