Webstock Inc., mengutip media asing pada 13 Februari, melaporkan bahwa Freeport McMoRan diperkirakan akan melanjutkan pengiriman konsentrat tembaga dari Indonesia bulan ini di bawah izin ekspor baru, setelah izin sebelumnya berakhir pada Desember.
Indonesia membatasi ekspor bahan mentah, memaksa perusahaan untuk memurnikan mineral secara lokal guna meningkatkan nilai tambah produk ekspor. Freeport memiliki kapasitas pemurnian lokal, tetapi karena kebakaran di smelter Manyar di Jawa Timur pada Oktober lalu, perusahaan tersebut berupaya untuk terus mengekspor konsentrat tembaga.
Sumber yang langsung mengetahui masalah ini mengatakan bahwa perusahaan tambang tersebut akan mulai memuat pengiriman pada hari Jumat dan diperkirakan akan mendapatkan izin ekspor pada akhir bulan.
Sumber lain menyatakan bahwa konsentrat tembaga yang dikirim dari tambang Grasberg milik perusahaan tersebut diperkirakan akan dikirimkan pada akhir Februari.
Sumber pertama mengatakan, "Penyimpanan menjadi masalah besar. Kami perlu mulai bergerak."
Kementerian Perdagangan Indonesia mengatakan pekan lalu bahwa pihaknya akan mendukung Freeport dalam melanjutkan ekspor konsentrat tembaga.
PT Freeport Indonesia tidak menanggapi pertanyaan melalui pesan teks terkait pengiriman tersebut. Seorang juru bicara menyatakan bahwa mereka mengharapkan pemerintah mengizinkan dimulainya kembali ekspor.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Indonesia tidak menanggapi pertanyaan tentang ekspor tersebut.
Sumber ketiga yang langsung mengetahui masalah ini mengatakan bahwa Freeport telah menjual terlebih dahulu satu batch konsentrat tembaga pada Januari dengan klausul yang menyatakan bahwa kontrak hanya akan berlaku jika mereka berhasil memperbarui izin ekspor.
Jika ekspor dilanjutkan, meskipun mungkin tidak membalikkan dampak kekurangan konsentrat tembaga pada keuntungan smelter, hal ini dapat meringankan situasi.




