Pada 4 Februari, Asosiasi Industri Energi Surya (SEIA) di AS menerbitkan sebuah artikel yang menyatakan bahwa manufaktur AS telah mencapai tonggak sejarah—kapasitas modul PV domestik telah melampaui 50 GW. Jika pabrik-pabrik ini beroperasi pada kapasitas penuh, mereka diperkirakan dapat memenuhi seluruh permintaan domestik untuk produk PV di AS.
Menurut SEIA, pencapaian ini merupakan langkah penting dalam membangun rantai pasokan PV di AS, yang akan mengakhiri ketergantungan negara tersebut pada perusahaan asing dan mendukung lapangan kerja domestik.
Berdasarkan data rantai pasokan SEIA, perusahaan-perusahaan berencana menambah kapasitas sel surya sebesar 56 GW, kapasitas wafer silikon sebesar 24 GW, dan kapasitas ingot silikon sebesar 13 GW di AS. Saat ini, kapasitas manufaktur pelacak surya telah melampaui 80 GW.
Dilaporkan bahwa pada tahun 2020, SEIA menetapkan tujuan "mencapai kapasitas manufaktur surya AS sebesar 50 GW pada tahun 2030." Target ambisius ini mencakup semua segmen rantai pasokan surya, termasuk modul, sel surya, ingot dan wafer silikon, polisilikon, pelacak, dan inverter PV. Pada saat itu, AS hanya memiliki kapasitas modul PV sebesar 7 GW, kapasitas polisilikon sebesar 41.000 mt, dan beberapa kapasitas manufaktur inverter PV serta rak, sementara bahan baku penting lainnya di hulu tidak memiliki kemampuan manufaktur domestik.



