Dari Januari hingga Oktober 2025, kendaraan listrik baru (NEV) BYD terus menunjukkan momentum positif di pasar global, memperluas jejak ekspornya dari Amerika Latin dan Eropa ke Asia Tenggara, Timur Tengah, serta berbagai wilayah lainnya. Brasil menjadi tujuan utama dengan 99.322 unit, memperkuat posisinya sebagai pasar luar negeri terbesar BYD. Belgia dan Meksiko menempati peringkat kedua dan ketiga, didukung oleh peran strategis mereka di Eropa dan Amerika Utara. Sementara itu, pasar berkembang seperti Indonesia, Turki, Uni Emirat Arab, dan Filipina mencatat pertumbuhan kuat, membantu BYD membangun ekspansi global yang lebih seimbang di pasar matang maupun yang berkembang pesat.
Berikut 10 negara tujuan utama ekspor kendaraan penumpang BYD dari Januari hingga Oktober, dengan data rinci:
NO.1 Brasil: 41.083 kendaraan penumpang listrik baterai dan 58.239 kendaraan penumpang hybrid plug-in diekspor dari Januari hingga Oktober 2025, total 99.322 unit.
NO.2 Belgia: 46.386 kendaraan penumpang listrik baterai dan 38.686 kendaraan penumpang hybrid plug-in, total 85.072 unit.
NO.3 Meksiko: 31.766 kendaraan penumpang listrik baterai dan 49.813 kendaraan penumpang hybrid plug-in, total 81.579 unit.
NO.4 Inggris: 28.082 kendaraan penumpang listrik baterai dan 29.604 kendaraan penumpang hybrid plug-in, total 57.686 unit.
NO.5 Indonesia: 52.517 kendaraan penumpang listrik baterai, total 52.517 unit.
NO.6 Turki: 17.230 kendaraan penumpang listrik baterai dan 23.198 kendaraan penumpang hybrid plug-in, total 40.428 unit.
NO.7 Australia: 30.279 kendaraan penumpang listrik baterai dan 9.055 kendaraan penumpang hybrid plug-in, total 39.334 unit.
NO.8 Spanyol: 16.717 kendaraan penumpang listrik baterai dan 16.496 kendaraan penumpang hybrid plug-in, total 33.213 unit.
NO.9 Uni Emirat Arab: 7.165 kendaraan penumpang listrik baterai dan 20.319 kendaraan penumpang hybrid plug-in, total 27.484 unit.
FILIPINA No.10: 4.208 kendaraan penumpang listrik baterai dan 17.986 kendaraan penumpang hibrida plug-in, total 22.194 unit.
Brazil tetap menjadi pasar luar negeri terbesar BYD, dengan pertumbuhan didukung oleh kendaraan penumpang listrik baterai (BEV) dan kendaraan penumpang hibrida plug-in (PHEV). PHEV (58.239 unit) mendominasi karena kebutuhan lokal untuk perjalanan jarak jauh dan fleksibilitas bahan bakar-listrik, sementara permintaan BEV yang meningkat didorong oleh sektor transportasi online, insentif pemerintah, dan ekspansi jaringan. Meksiko mencatat 81.579 unit, tetap menjadi tujuan tiga teratas. Adopsi PHEV yang kuat mencerminkan preferensi pengguna untuk efisiensi biaya, jangkauan stabil, dan kemudahan pengisian bahan bakar. Akses rantai pasok Meksiko ke Amerika Serikat juga memberikan BYD posisi strategis untuk pengembangan Amerika Utara di masa depan.
Di Eropa, pasar lokal Belgia relatif kecil, tetapi volume ekspornya (85.072 unit) mencerminkan perannya sebagai pelabuhan dan hub logistik kunci, dengan banyak kendaraan masuk melalui Belgia sebelum didistribusikan ke seluruh wilayah. Pangsa BEV BYD yang lebih tinggi di Belgia juga sejalan dengan tren elektrifikasi Eropa yang lebih luas. Inggris (57.686 unit) dan Spanyol (33.213 unit) memberikan hasil stabil dengan perpaduan seimbang BEV dan PHEV. Dibandingkan dengan pasar berkembang, konsumen Eropa lebih menekankan pada kekuatan merek, jaringan layanan, dan infrastruktur pengisian daya. Akibatnya, pertumbuhan lebih bergantung pada lokalisasi yang lebih dalam, harga kompetitif, dan pengembangan merek yang berkelanjutan.
Indonesia menjadi tujuan ekspor terbesar BYD di Asia Tenggara setelah Thailand, dengan lebih dari 50.000 BEV dikirim. Ini menggarisbawahi penerimaan yang meningkat pesat di kawasan terhadap model fully electric, didukung oleh kebijakan pemerintah, permintaan transportasi online, dan pembaruan armada taksi. Uni Emirat Arab dan Filipina menunjukkan pola sebaliknya, dengan PHEV secara signifikan melampaui BEV—mencerminkan kondisi jalan setempat, struktur harga bahan bakar, dan kebutuhan pengguna akan fleksibilitas multi-skenario. Secara keseluruhan, portofolio produk BYD telah menunjukkan kemampuan adaptasi lintas pasar yang kuat, memenuhi berbagai profil energi dan kebutuhan pelanggan di berbagai negara.
