Pada Selasa, 8 Juli, Ivanhoe Mines menyatakan dalam sebuah siaran pers bahwa produksi tembaga di tambang andalannya, Kamoa-Kakula, di Republik Demokratik Kongo (RDC), melonjak sebesar 11% YoY pada kuartal kedua, mencapai 112.009 metrik ton.
Meskipun ada gangguan operasional yang disebabkan oleh gempa bumi awal tahun ini, produksi masih meningkat. Perusahaan tambang asal Kanada itu kembali beroperasi pada bulan Juni dan menurunkan proyeksi produksi 2025-nya hampir 30% menjadi kisaran 370.000 metrik ton hingga 420.000 metrik ton.
"Ekspansi kapasitas yang cepat dan prospek yang kuat dari Ivanhoe menegaskan posisi Kamoa-Kakula sebagai salah satu produsen tembaga dengan biaya terendah dan margin tertinggi di dunia," kata Zack Hartwanger, Direktur Komersial Afrika di perusahaan pedagang komoditas Open Mineral.
"Rencana pemulihan operasional di Kamoa-Kakula sudah berjalan penuh," kata Robert Friedland, Wakil Ketua Eksekutif Ivanhoe.
Ivanhoe telah memulai penambangan di zona barat rendah kadar Kakula, yang saat ini memproduksi bijih dengan kandungan tembaga 3%-4%, dan menerapkan rencana pengurangan air dua fase untuk mengakses zona timur yang tergenang.
Menurut pernyataan tersebut, operasi penambangan di zona barat kembali dimulai pada awal Juni dan ditingkatkan menjadi kapasitas 300.000 metrik ton per bulan pada pertengahan Juni. Perusahaan tersebut mengatakan bahwa pihaknya menginvestasikan 70 juta dolar AS dalam infrastruktur pengurangan air berkapasitas tinggi, dengan lima pompa submersibel yang dijadwalkan tiba bulan depan.
Ivanhoe menyatakan bahwa penambangan di zona barat tinggi kadar (dengan kandungan tembaga sekitar 5%) akan kembali dimulai sebelum akhir tahun.
Perubahan operasional ini bertepatan dengan persiapan Kamoa-Kakula untuk perluasan kapasitas fasilitas konsentrat tembaga 500.000 metrik ton per tahun pada bulan September. Produksi pertama dari fasilitas ini diperkirakan akan dimulai pada bulan Oktober. Perusahaan tersebut mengatakan bahwa fasilitas tersebut akan mengalihkan operasi dari ekspor konsentrat menjadi produksi anoda tembaga dengan kemurnian 99,7%.
Tambang Kamoa-Kakula adalah salah satu tambang tembaga terbesar di dunia dan sangat penting bagi pasokan global di tengah meningkatnya permintaan logam transisi energi di seluruh dunia.
Harga tembaga telah naik lebih dari 8% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.




