Shanghai (Gasgoo)- Nasdaq Golden Dragon China Index (HXC) telah secara resmi memasukkan perusahaan Robotaxi asal Tiongkok, Pony.ai, dalam penyesuaian saham konstituen terbarunya, menandakan pengakuan besar terhadap teknologi pengemudi otonom di kalangan lingkaran investasi utama, menurut siaran pers yang dikeluarkan perusahaan pada 25 Juni. Dikenal sebagai penanda arah bagi perusahaan Tiongkok yang terdaftar di AS, Golden Dragon China Index berfungsi sebagai tolok ukur utama bagi investor, termasuk ETF, dana lindung nilai, dan pemain institusional jangka panjang. Pemasukan Pony.ai diharapkan dapat meningkatkan likuiditas saham perusahaan dan meningkatkan profilnya di pasar modal.
Setelah revisi terbaru, indeks tersebut kini melacak 73 konstituen, termasuk Alibaba, JD.com, NetEase, Li Auto, dan XPENG. Pony.ai menonjol sebagai perusahaan pengemudi otonom L4 pertama dan satu-satunya yang dimasukkan, menegaskan kepemimpinannya di industri. Mengingat keragaman sektor dan pengaruh indeks tersebut, investor global sering kali melihatnya untuk mendapatkan wawasan tentang kinerja ekuitas Tiongkok. Pemasukan Pony.ai akan mendorong dana pasif yang melacak indeks tersebut untuk menambahkan sahamnya, sehingga membawa masuk arus modal yang stabil.
"Pemasukan ini menandai tonggak penting bagi Pony.ai sebagai perusahaan yang terdaftar di bursa," kata Leo Wang, CFO Pony.ai. "Ini juga mencerminkan minat global yang semakin besar terhadap teknologi pengemudi otonom sebagai teknologi transformatif. Menjadi bagian dari Golden Dragon China Index akan memudahkan basis investor yang luas untuk mengakses saham kami, mempercepat perjalanan kami menuju komersialisasi Robotaxi dan mewujudkan visi mobilitas yang lebih aman dan lebih cerdas."
Pony.ai memulai debutnya di Nasdaq pada 27 November 2024, menjadi perusahaan Robotaxi pertama yang terdaftar di bursa secara publik di dunia. Pemasukannya yang cepat ke Golden Dragon China Index menunjukkan keyakinan investor yang kuat terhadap kemampuan teknologi dan potensi pasarnya. Perusahaan saat ini berkolaborasi dengan Toyota Motor, BAIC Group, dan GAC Group untuk mengembangkan model Robotaxi produksi massal generasi ketujuhnya, dengan tujuan untuk mengurangi biaya secara signifikan. Perusahaan tersebut berencana untuk mengoperasikan armada 1.000 kendaraan tanpa pengemudi di kota-kota tingkat satu Tiongkok pada paruh kedua tahun ini.



