Menurut laporan dari Mining.com, Jepang bertujuan untuk memperkuat hubungan ekonomi dengan AS dengan membangun kemitraan dalam mineral kritis, termasuk logam tanah jarang.
The Yomiuri Shimbun melaporkan bahwa pada 29 Mei, Perdana Menteri Jepang Shigeru Ishiba mengusulkan gagasan ini dalam sebuah panggilan telepon dengan mantan Presiden AS Donald Trump, sebagai bagian dari diskusi untuk mengurangi defisit perdagangan AS-Jepang.
Surat kabar tersebut melaporkan bahwa negosiasi berfokus pada peningkatan kerja sama dalam keamanan ekonomi, termasuk logam tanah jarang.
The Yomiuri Shimbun, mengutip sumber, mengatakan bahwa pemerintah Jepang sedang mempertimbangkan untuk memberikan dukungan teknis untuk pengolahan dan pemurnian logam tanah jarang. Gagasan lain adalah mengolah mineral-mineral tersebut di negara ketiga yang berpengalaman.
Bidang kerja sama yang diusulkan oleh Ishiba juga mencakup semikonduktor dan pembuatan kapal, yang juga bisa menjadi alat tawar-menawar yang kuat dalam negosiasi.
Jepang memiliki jumlah pabrik produksi semikonduktor terbesar di dunia. AS berada di peringkat kedua dan telah bersemangat untuk memperluas produksi untuk meningkatkan ekspor.



