Menjelang berlakunya tarif Trump, banyak perusahaan memilih untuk mengimpor barang dalam jumlah besar ke AS dan menimbun barang-barang tersebut lebih awal untuk mengurangi dampak tarif, yang mendorong lonjakan impor kontainer AS pada April tahun ini. Namun, para eksekutif dari dua pelabuhan tersibuk di AS mengindikasikan bahwa tren ini diperkirakan akan berbalik pada Mei.
Impor kontainer AS pada April mendekati rekor tertinggi
Pada Kamis, waktu Timur, penyedia teknologi rantai pasokan Descartes merilis data yang menunjukkan bahwa impor kontainer AS pada April meningkat 9,1% YoY, mencapai 2,4 juta unit setara dua puluh kaki (TEU), rekor bulanan tertinggi kedua yang pernah tercatat.
China adalah mitra dagang laut terbesar AS. Pada April, impor AS dari China melonjak 6,2% YoY, menyumbang 33,4% dari total impor AS.
Pada 9 April, Trump memberlakukan tarif 145% terhadap China, yang lebih dari dua kali lipat biaya bagi konsumen AS untuk membeli barang dari China. Trump juga memberlakukan tarif 10% terhadap banyak negara lain dan mengancam bahwa tarif tersebut dapat naik lebih tinggi lagi.
Gene Seroka, Direktur Eksekutif Pelabuhan Los Angeles di AS, menyatakan bahwaimpor di Pelabuhan Los Angeles diperkirakan akan turun 35% YoY minggu ini.
Pelabuhan Los Angeles adalah kompleks pelabuhan laut terbesar di AS dan pintu gerbang utama untuk impor AS dari China. Banyak barang yang masuk ke Pelabuhan Los Angeles dan Pelabuhan Long Beach yang berdekatan diangkut melalui daratan AS dengan truk dan kereta api.
Seroka menambahkan bahwa karena permintaan yang lemah, banyak operator kapal kargo besar telah membatalkan pelayaran yang dijadwalkan,dan lalu lintas kapal pada Mei mungkin akan turun sekitar 20%.
Ia mengungkapkan bahwa Pelabuhan Los Angeles awalnya memperkirakan 80 kapal akan tiba pada Mei, tetapi 20% dari jumlah tersebut telah dibatalkan. Selain itu, hingga saat ini, pelanggan telah membatalkan 13 pelayaran untuk Juni.
Mario Cordero, CEO Pelabuhan Long Beach, memperkirakan bahwa total throughput kedua pelabuhan pada Mei akan turun 30% YoY.
Dampak penuh tarif belum sepenuhnya terasa
Raksasa pengiriman Maersk juga baru-baru ini menyatakan bahwa karena perang dagang antara ekonomi utama dunia, volume angkutan barang kontainer antara AS dan China turun 30-40% pada April.Mengingat waktu yang dibutuhkan untuk menyeberangi Samudra Pasifik,penurunan ini mungkin akan tercermin dalam data impor AS untuk bulan Mei.
Maersk juga memperingatkan bahwa sengketa perdagangan yang berkepanjangan dapat menyebabkan kontraksi volume angkutan barang global tahun ini.
Penurunan volume angkutan barang di pelabuhan Pantai Barat tidak hanya memengaruhi biaya hidup konsumen AS tetapi juga memiliki efek riak, berdampak pada lapangan kerja di industri pelabuhan dan truk AS.
Ketika ditanya pada hari Kamis, waktu Timur, tentang pandangannya tentang dampak penurunan volume angkutan barang terhadap lapangan kerja di industri terkait, Trump berkata, "Itu berarti kita kehilangan lebih sedikit uang."
Namun, Trump tidak menjelaskan lebih lanjut bagaimana penurunan pasokan barang AS akan menyebabkan pengurangan kerugian AS.
Impor maritim AS merupakan indikator yang diawasi ketat atas kesehatan ekonomi AS, karena mencakup hampir semua barang yang dibeli oleh orang Amerika, serta bahan baku untuk banyak produk yang diproduksi oleh pabrik-pabrik domestik. Secara historis, throughput pelabuhan AS telah menurun selama resesi ekonomi dan bencana global, termasuk pandemi COVID-19.
Descartes menyatakan bahwa kebijakan perdagangan AS yang terus berubah dan tindakan balas dendam oleh mitra dagangnya, bersama dengan ketidakstabilan yang berkelanjutan di Timur Tengah dan Eropa Timur, telah meningkatkan risiko gangguan terhadap rantai pasokan global.
