Komentar Harian Kontrak Timah SHFE yang Paling Banyak Diperdagangkan pada 6 Mei 2025
Kontrak timah SHFE yang paling banyak diperdagangkan (SN2506) menunjukkan tren stagnan pada hari itu. Kontrak tersebut sempat melonjak menjadi 262.000 yuan/mt pada sesi pagi tetapi turun kembali pada sesi sore karena tekanan makro, dan akhirnya ditutup pada 260.970 yuan/mt, turun 0,32% dari hari perdagangan sebelumnya. Sementara itu, timah LME naik 2,66% menjadi $31.700/mt di tengah gangguan pasokan luar negeri, yang menyebabkan perbedaan signifikan dalam kinerja timah SHFE dan LME.
Departemen Perdagangan AS memberi isyarat tentang "penyesuaian bertahap atas tarif tertentu," tetapi risiko kenaikan tarif di bidang-bidang utama seperti chip AI dan elektronik konsumen masih belum terselesaikan. Timah, sebagai bahan baku utama untuk solder elektronik, telah melihat permintaan ekspor hilirnya (misalnya, kemasan semikonduktor, elektronik konsumen) secara langsung ditekan oleh ketidakpastian seputar kebijakan tarif. Pasar khawatir bahwa jika AS lebih lanjut memperluas cakupan kenaikan tarif, ekspor solder timah China mungkin akan menghadapi tekanan ganda yaitu kenaikan biaya dan hilangnya pesanan, yang mengakibatkan permintaan restok yang lebih lemah dari yang diperkirakan setelah liburan.
Data lapangan kerja nonpertanian AS untuk bulan April melampaui ekspektasi (dengan penambahan 175.000 lapangan kerja baru), ditambah dengan perlambatan pertumbuhan PDB pada kuartal pertama, yang membuat pasar menunda ekspektasi untuk penurunan suku bunga The Fed AS hingga bulan Juli. Indeks dolar AS tetap berfluktuasi di level tinggi sekitar 99,8. Meskipun The Fed AS mempertahankan suku bunga tidak berubah pada pertemuan bulan Mei, pernyataan kebijakan menekankan perlunya "lebih banyak bukti pelemahan inflasi." Ekspektasi likuiditas dolar AS yang lebih ketat telah menekan penilaian keseluruhan sektor logam nonferrous, dengan timah SHFE secara signifikan tertekan oleh sentimen makro.
Kinerja Pasar dan Dinamika Pasar Spot
Perdagangan lesu, dengan sentimen menunggu dan melihat yang kuat. Upaya restok di pasar spot setelah liburan lebih lemah dari yang diperkirakan, dengan perusahaan hilir terutama melakukan pengadaan tepat waktu dan beberapa melakukan restok terbatas. Kebuntuan muncul antara keengganan smelter untuk menjual dan pengadaan yang berhati-hati oleh terminal.



