Setelah periode kinerja yang lesu, saham pertambangan emas secara kolektif menguat hari ini. Pada saat berita ini diturunkan, Chifeng Gold (06693.HK) telah naik 11,43%, Lingbao Gold (03330.HK) sebesar 7,27%, Shandong Gold (01787.HK) sebesar 6,15%, dan China Gold International Resources (02099.HK) sebesar 4,39%.
Catatan: Kinerja saham pertambangan emas
Di balik pergerakan yang tidak biasa ini adalah kebangkitan harga emas internasional setelah penurunan singkat. Pada saat berita ini diturunkan, harga emas berjangka COMEX telah melampaui $3.370 per ons.
Pembalikan harga emas berbentuk "V": Resonansi dari tiga katalis
Pertama, Presiden AS Trump mengumumkan pada 5 Mei bahwa tarif 100% akan dikenakan pada film impor yang diproduksi di luar negeri. Meskipun kebijakan ini tampaknya menargetkan industri film dan televisi, namun telah memicu beberapa reaksi berantai: Di satu sisi, pasar khawatir bahwa meningkatnya gesekan perdagangan akan berdampak pada rantai pasokan global, sehingga mendorong masuknya dana safe haven ke dalam emas. Di sisi lain, meningkatnya biaya film impor dapat mendorong ekspektasi inflasi AS, meningkatkan sifat lindung nilai inflasi emas. Sebelumnya, Trump telah menaikkan tarif pada sektor semikonduktor, logam langka, dan lainnya.
Kedua, Israel menyatakan pada 4 Mei bahwa mereka akan membalas kekuatan Houthi di Yaman dan Iran, sehingga meningkatkan ketegangan di Timur Tengah sekali lagi.
Akhirnya, indeks dolar AS terus turun akhir-akhir ini, semakin meningkatkan daya tarik harga emas.
Kinerja saham pertambangan emas sangat baik pada Q1
Selain tiga faktor pasar yang mendorong harga emas, perusahaan pertambangan yang memiliki hubungan signifikan dengan emas juga telah mendapatkan manfaat. Diuntungkan dari kenaikan harga emas, kinerja perusahaan pertambangan terkemuka terus melonjak. Laba bersih Chifeng Gold pada Q1 2025 meningkat 141% YoY, sedangkan pertumbuhan laba bersih Shandong Gold mencapai 46,6%.
Beberapa lembaga memperkirakan bahwa jika harga emas tetap berada di atas $3.300, laba bersih tahunan perusahaan pertambangan besar diperkirakan akan mencapai pertumbuhan 30%-50%.
Bagaimana lembaga-lembaga melihat kinerja harga emas selanjutnya?
Goldman Sachs merilis laporan penelitian yang menyatakan bahwa bank tersebut menegaskan kembali logika "siklus super" untuk emas, menaikkan target harga menjadi $3.700 pada akhir 2025 dan menjadi $4.000 pada pertengahan 2026. Mereka juga menekankan bahwa jika kredibilitas kebijakan The Fed AS dipertanyakan, harga emas bisa melonjak hingga $4.500.
Galaxy Securities percaya bahwa harga emas saat ini perlu mencerna keuntungan yang cepat dari periode sebelumnya dan mungkin akan mengalami pergerakan sideways dalam kisaran $3.150-$3.550 dalam jangka pendek. Terobosan membutuhkan dua sinyal: yang pertama adalah dimulainya siklus penurunan suku bunga oleh The Fed AS, dan yang kedua adalah ledakan permintaan fisik. Lembaga tersebut menunjukkan bahwa skala ETF emas domestik telah melampaui 130 miliar yuan, melonjak 160% YoY, dan musim puncak konsumsi pada H2 mungkin menjadi katalis baru.
