【SMM Data】Impor Bijih Mangan Menurun Secara Signifikan, Impor Bijih Mangan Secara Keseluruhan pada Maret Sedikit Turun MoM
Menurut rilis terbaru dari General Administration of Customs, statistik SMM menunjukkan total impor bijih mangan China pada Maret 2025 sebesar 1,93 juta ton, turun 13,45% bulan ke bulan dan 10,60% tahun ke tahun. Impor kumulatif dari Januari hingga Maret mencapai 5,86 juta ton, penurunan 20% tahun ke tahun. Pada Maret 2025, China mengimpor 30.100 ton bijih mangan dari Australia, turun 63,68% bulan ke bulan; 1.074.800 ton dari Afrika Selatan, turun 12,1% bulan ke bulan; 244.700 ton dari Gabon, naik 34,39% bulan ke bulan; 295.500 ton dari Ghana, turun 44,51% bulan ke bulan; 32.900 ton dari Brasil, turun 62,41% bulan ke bulan; dan 69.900 ton dari Myanmar, naik 50,92% bulan ke bulan.
Alasan utama kenaikan impor bijih mangan bulan ke bulan pada Maret adalah: pabrik paduan sebagian besar mempertahankan produksi bahan baku dengan inventaris rendah, menyebabkan minat pembelian bijih mangan lemah. Selain itu, bijih mangan dari Australia dan Brasil memiliki daya saing ekonomi yang berkurang dibandingkan varietas lain, dan permintaan domestik terbatas, sehingga mengakibatkan penurunan impor.
Menurut statistik SMM, total impor bijih mangan Tiongkok pada Maret 2025 mencapai 1,93 juta mt, turun 13,45% MoM dan 10,60% YoY. Impor kumulatif dari Januari hingga Maret mencapai 5,86 juta mt, turun 20% YoY. Pada Maret 2025, Tiongkok mengimpor 30.100 mt bijih mangan Australia, turun 63,68% MoM; 1,074,800 mt bijih mangan Afrika Selatan, turun 12,1% MoM; 244.700 mt bijih mangan Gabon, naik 34,39% MoM; 295.500 mt bijih mangan Ghana, turun 44,51% MoM; 32.900 mt bijih mangan Brasil, turun 62,41% MoM; dan 69.900 mt bijih mangan Myanmar, naik 50,92% MoM.
Alasan utama peningkatan MoM impor bijih mangan pada Maret adalah: pabrik paduan sebagian besar mempertahankan produksi bahan baku dengan persediaan rendah, sehingga antusiasme pembelian bijih mangan melemah. Selain itu, bijih mangan Australia dan Brasil mengalami penurunan daya saing ekonomi dibandingkan dengan varietas lain, ditambah dengan permintaan domestik yang terbatas, yang menyebabkan penurunan impor.
