Menurut data yang dirilis oleh perusahaan riset pasar Counterpoint Research pada Senin, Apple memimpin penjualan ponsel pintar global di kuartal pertama tahun ini, berkat peluncuran iPhone 16e dan permintaan kuat di negara-negara seperti Jepang dan India.
Data menunjukkan bahwa meskipun penjualan stagnan atau menurun di AS, Eropa, dan pasar Tiongkok, Apple masih menguasai 19% pangsa pasar global, disusul Samsung dengan 18%.
Angka-angka ini menunjukkan bahwa meskipun Apple menghadapi hambatan penjualan di pasar Tiongkok karena persaingan dari produsen lokal seperti Huawei dan kurangnya fitur AI di iPhone, permintaan untuk iPhone tetap kuat di pasar-pasar berkembang.
Data dari perusahaan riset lain, IDC, mengungkapkan bahwa pengiriman ponsel pintar global tumbuh sebesar 1,5% di kuartal pertama, dengan Apple meningkatkan pasokannya terlebih dahulu untuk menghindari potensi tarif baru dari Presiden AS Trump. IDC sebagian besar melacak pengiriman daripada penjualan konsumen.
Laporan media sebelumnya menyatakan bahwa untuk mengirim produk ke AS sebelum kebijakan tarif baru pemerintahan Trump diberlakukan, Apple menyewa pesawat untuk mengangkut hingga 600 ton iPhone dari India ke AS, setara dengan 1,5 juta unit.
Kebijakan tarif yang tidak menentu dari Trump dan eskalasi ketegangan perdagangan global telah menyebabkan gejolak di pasar finansial global, memburuknya prospek ekonomi, dan tekanan inflasi yang meningkat dalam dua minggu terakhir.
Apple adalah salah satu raksasa teknologi yang sahamnya turun paling banyak belakangan ini, dengan sahamnya anjlok hampir 18% sejak awal tahun karena rantai pasokannya menjadi salah satu target utama kebijakan tarif Trump.
Pada Jumat lalu, Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan AS (CBP) menerbitkan aturan tarif yang diperbarui, memberikan pembebasan bea masuk untuk kategori termasuk prosesor data otomatis, komputer, peralatan komunikasi, layar dan modul, serta barang-barang terkait semikonduktor dari "tarif timbal balik."
Hal ini memberikan ruang bernafas bagi Apple, dan harga sahamnya melonjak signifikan pada Senin sebagai hasilnya.
Ryan Reith, Wakil Presiden IDC's Worldwide Device Trackers, menyatakan, "Pada saat ini, fokus bagi merek ponsel pintar AS haruslah memanfaatkan kesempatan pembebasan ini dan memproduksi serta mengirim sebanyak mungkin."



