Gempa bumi tiba-tiba berkekuatan 7,9 di Myanmar memicu panik pasar terkait pasokan. Harga timah SHFE mungkin tetap berfluktuasi tinggi. [Ringkasan Rapat Pagi Timah SMM]
- Mar 31, 2025, at 8:54 am
Ringkasan Rapat Pagi SMM: Gempa Bumi 7,9 Skala Richter di Myanmar Picu Kepanikan Pasokan, Harga Timah SHFE Diperkirakan Tetap Fluktuatif Tinggi. Belakangan, pasar timah domestik dan internasional menunjukkan pergerakan sideways, dipengaruhi utamanya oleh kebijakan makro dan gangguan pasokan. Federal Reserve AS mempertahankan kebijakan moneter "sedang ketat", dengan fluktuasi indeks dolar AS memberi tekanan pada harga logam non-ferrous. Eskalasi konflik bersenjata di DRC telah mendorong Alphamin untuk menghentikan operasi di tambang Bisie, memperparah ketersediaan pasokan bijih timah global yang sudah ketat. Sementara itu, penundaan produksi di Myanmar semakin mengurangi impor bijih timah domestik. Selain itu, gempa bumi 7,9 skala Richter di Myanmar akhir pekan lalu memperkuat kepanikan pasar terhadap pasokan bijih timah. Dari sisi pasokan, tingkat operasi pabrik peleburan timah olahan di Yunnan dan Jiangxi mulai berkurang, dibatasi oleh pasokan bahan baku yang ketat, menghasilkan pola pasokan-permintaan yang umumnya ketat. Di sisi permintaan, perusahaan solder downstream sebagian besar melakukan pembelian tepat waktu, dengan harga tinggi meredam niat restocking. Namun, kebijakan trade-in dan jadwal produksi rumah tangga yang tinggi memberikan dukungan potensial bagi permintaan. Mencermati ke depan, harga timah SHFE diperkirakan akan fluktuatif dalam kisaran 280.000-289.000 yuan/mt dalam jangka pendek. Investor harus memantau perkembangan di DRC, pemulihan produksi di Negara Wa, dan arah kebijakan makro, berhati-hati untuk menghindari risiko tinggi.



